Minggu, 12 Mei 2013

Diary Ira




Seorang penjaga perpustakaan tersenyum-senyum mesum  sambil menatap tubuh mungil seorang gadis cantik berseragam putih abu-abu yang tengah asik membaca sebuah buku, sesekali mata tuanya mendelik  melotot  ke arah pangkal pahanya  yang putih mulus. Pak Romi mengangkat matanya ke atas menatap wajah Ira yang tersenyum-senyum dengan nakal sambil mempertontonkan kemulusan pahanya. Rok seragam abu abu yang dikenakan oleh Ira tersibak sampai kebagian pangkal pahanya, kaki kirinya sengaja ditumpangkan di atas kaki kanan. Jantung si penjaga perpustakaan serasa berhenti ketika Ira mengedipkan mata kirinya dengan nakal. CEGLUKKK…GLEKKKKK…berkali-kali Pak Romi menelan ludah untuk membasahi tenggorokannya yang terasa kering, panas terbakar.
“He he he, rasainnn luhh, mupeng tapi ngak bisa ngapa-ngapain!! makan pembalasan gue, DASAR TUA BANGKA…cuihhh…!!“ dalam hati Ira  mengumpat dan memaki si penjaga perpustakaan sambil gerakan tubuhnya terus menggodanya.
Gadis cantik berseragam putih abu-abu itu kini merentangkan kedua tangannya ke atas sambil menggeliatkan tubuhnya. Ia berpura-pura sedang menggeliat untuk mengusir rasa pegal di tubuhnya, ia tersenyum nakal menyaksikan wajah mesum si penjaga perpustakaan yang memerah karena terbakar oleh nafsu birahi yang semakin panas memanggang tubuh renta-nya.
“Heuhhhhh ?? Alamaaaaaaaakkkk!!“ Pak Romi berseru keras dengan spontan ketika tiba-tiba Ira mengangkangkan sepasang kakinya yang mulus kemudian dengan cepat gadis cantik itu menutup rapat-rapat kedua lututnya, ia menggeser kursi yang menyangga tubuhnya kemudian duduk dengan sopan.

“Hahhhh?? ada apa Pakkk?? Pakkk…Pak Romi“ seorang siswa bertanya keheranan sambil berusaha mengikuti tatapan mata Pak Romi, siswa itu memanggil-manggil Pak Romi yang berdiri mematung dengan wajah merah padam.
“BAPAKKKKKKK……!!!“ siswa bertubuh kurus itu berteriak keras hingga seluruh siswa/i yang sedang asik membaca buku menengokkan kepala mereka ke arah suara teriakan keras yang menggelegar.
“Beuhbleeh…, uhukkk.. uhukkkk yaaaa?? ada apa nakkk….uhukkkkkk.” Pak Romi gelagapan sambil terbatuk-batuk karena tersedak ketika siswa bertubuh kurus berkacamata itu berteriak keras.
“Yeeee… Pak Romi kenapa sich? nihhhh saya pinjam dua!!”
“Iyaa.. uhukkk ehemmmm… hemmmm……Eherrremmmmm” berkali-kali Pak Romi berdehem keras sambil berusaha menguasai dirinya dari godaan Ira yang cantik mungil,
Gadis cantik berseragam abu-abu itu tertawa senang dalam hati. Ia berhasil membuat Pak Romi menderita termakan oleh nafsunya sendiri, setidaknya, inilah pembalasan yang dapat dilakukan oleh Ira di tengah ketidak berdayaannya ketika si tua bangka memaksanya untuk berkencan di malam minggu besok. Begitu lonceng berdentang tanda jam istirahat telah usai, dengan terburu-buru Ira mengembalikan buku yang dibacanya kemudian ia menyelinap keluar dari dalam ruangan perpustakaan  sebelum ruangan mengerikan itu  menjadi kosong. Ira tahu dengan pasti apa yang akan terjadi jika dirinya tertinggal di dalam ruangan perpustakaan tempat Pak Romi mencari nafkah dan kenikmatan,

Ihhhh, tengkuk Ira sampai merinding, rasanya sungguh menjijikkan sekali ketika mulut Pak Romi mengenyoti sepasang payudara dan mencumbuinya, ia menghela nafas panjang ketika mengingat moment-moment mengerikan bersama di tua bangka di dalam sebuah kelas kosong sepulang sekolah.
“sebentar Pakkk!!” Ira berlari-lari kecil sambil berteriak untuk mencegah pintu kelasnya yang hampir tertutup oleh seorang guru.
“Ehhh kamu Iraa…, ayo masukkk….(-in Kontol bapak kememekmu, Ohhh… ahhhhh Iraaaa… memek kamu seret sekali sayanggg. ayoo goyang manisss goyanggg…. Ahhhhh).” Pak Dede tersenyum dikulum sambil membuka pintu kelas lebar-lebar
Ira tertunduk dengan wajah masam melewati Pak Dede si guru keparat, yang melanjutkan kata “masuk” dengan tambahan segudang kata-kata mesum di dalam otak-nya yang bejat.
“Sekarang silahkan kalian buka PR yang bapak berikan kemarin….” Pak Dede melayangkan pandangannya.
Guru itu memeriksa mulai dari bangku depan sebelah kiri dekat jendela kelas, beberapa orang siswa dan siswi dihukum berdiri di depan kelas karena tidak mengerjakan PR yang diberikan olehnya. Ira tampak gelisah, ia juga belum mengerjakan pekerjaan rumahnya detak jantungnya semakin berdebar-debar dengan kencang ketika Pak Dede melangkah menghampirinya, seorang siswi teman sebangku Ira yang bertubuh gemuk langsung dihardik oleh Pak Dede karena tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya, siswi gemuk berkacama itu tertunduk kemudian dihukum berdiri di depan kelas menyusul kedua orang temannya yang lain.
“Hemmmmm…. “ Pak Dede berpura-pura memeriksa sebuah buku di hadapan Ira yang tertunduk cemas, ia menahan nafasnya ketika tangan Pak Dede membolak balik lembaran buku miliknya.

“Ehhhh??“ Ira menatap punggung Pak Dede yang berbalik setelah selesai membolak balik buku miliknya,
Si guru bejat melangkah menjauh kemudian mulai memanggil nama siswa/siswi dikelas itu secara acak untuk mengerjakan soal-soal fisika di papan tulis. Pak Dede mengeluarkan HaPe-nya kemudian mengetik dan mengirimkan SMS kepada salah seorang siswi cantik di kelas itu.
“Iraaa…, kamu nakal nggak bikin PR fisika, nanti saat pergantian jam pelajaran kamu pura-pura sakit yaa, he he he, Bapak mau menghukum kamu manissss…”
Ira tertunduk lemas setelah membaca isi SMS yang mampir di hpnya dengan kesal siswi cantik itu menghapus isi SMS kiriman Pak Dede si guru fisika. Entah kenapa jam dinding di depan kelas seolah berlari dengan lebih cepat, Ira bergidik menatap sorot mata Pak Dede yang seolah mengancamnya untuk segera berpura-pura sakit ketika terdengar suara lonceng yang berdentang..
“Pakkk….. “dengan terpaksa Ira mengacungkan telunjuknya keatas.
“Ehh…kenapa Ira?“ Pak Dede berpura-pura bertanya kepada siswi cantik itu..
“Ira pusing Pakk”
“Ohhh… begitu ya…kalau begitu segera bereskan tas kamu, terus minta izin pulang” kata Pak Dede sok perhatian
Dengan lesu Ira melangkahkan kakinya yang terasa berat keluar dari dalam kelasnya ekor mata Ira melirik wajah Pak Dede yang memasang wajah welas asih untuk menutupi kebejatannya

“Ehhh kenapa ini Pak ?“ Seorang guru wanita bertanya pada pak Dede ketika Ira menyapa guru wanita itu dan lewat di depannya.
“Begini Bu, Ira mendadak sakit makanya saya mau mengantar dia ke rumah sakit” Pak Dede tersenyum ramah.
“Ooo…ya sudah kalau begitu, mari Pak Dede….”
“Mari Bu, mariii…., selamat mengajar…..”
Ira tertunduk lesu kemudian kembali melangkahkan kakinya menuju mobil Pak Dede di lapangan parkir, setelah guru dan murid cantik itu masuk ke dalam mobil, Pak Dede tersenyum sambil memasangkan safetybelt membelit tubuh Ira, tidak begitu lama sebuah mobil melaju membawa tubuh mungil seorang siswi cantik yang menundukkan wajahnya sambil melamun
“Brrrmmm Brmmmmm….Brrmmmm“ setelah tiba di depan rumahnya, dengan terburu-buru pak Dede membuka pintu garasi dan  memasukkan mobilnya ke dalam garasi, mobil tua itu menggeram beberapa kali sebelum dimatikan oleh pemiliknya sementara seorang siswi cantik terdiam ketika Pak dede menyuruhnya untuk turun dari dalam mobil.
“TURUN…!! “ Pak Dede membentak sekali lagi kemudian setelah siswi cantik itu turun dari dalam mobil tangan pak Dede mencekal pergelangan tangan Ira dan menariknya masuk ke dalam rumah. Istrinya yang juga adalah seorang guru tengah mengajar di sekolah lain sementara anak tunggalnya masih belajar dengan tekun di sebuah sekolah negeri, kondisi rumah Pak Dede yang sepi sangat menunjang kebejatan si guru fisika itu yang menarik tubuh mungil seorang siswi cantik bermata sipit kedalam kamar tidurnya.
“Blukkkk“ dengan kasar Pak Dede mendorong tubuh Ira hingga murid cantik itu jatuh terhempas ke atas ranjang sepasang kakinya yang mulus terjuntai menggantung. Ira memejamkan kedua matanya ketika Pak Dede duduk di pinggiran ranjang di sisi pinggulnya. Si guru bejat itu tersenyum sambil merogohkan tangan kanan-nya yang kotor masuk ke dalam rok seragam abu-abu yang membelit di pinggang siswi cantik itu.

“Iraaaa…koq kamu diem aja sich? nggak rindu nih sama Pak Dede??” tanya pria itu sambil mengelusi permukaan paha Ira yang putih mulus sementara Ira melengoskan kepalanya ke arah lain, dirinya muak ketika harus bertatapan dengan wajah Pak Dede yang berada di atas wajahnya.
“Keparat!! Siapa yang rindu kepadamu!!! dasar guru bejat!! HINAAAA!!“ Ira memaki pak Dede di dalam hati, dengan reflek Ira merapatkan kedua kakinya yang mulus ketika tangan si guru fisika menyibakkan rok seragam abu-abunya ke atas.
“Auhhhhh!! Sakit pak,  sakkiittt….!!“ Ira menepiskan kedua tangan Pak Dede yang meremas payudaranya dengan kuat seolah ingin menghancurkan sepasang buah apel.
“Eh-Ohh…maaf, abis-nya kamu diam aja sich, bapak-kan jadi ngak bisa horny, kaya lagi tidur sama guling, ayo sini…come on baby! Ouuuuuuuu come Ira my sweetheart….muachhhh!!“ Pak Dede berdiri tepat di hadapan Ira, ia berkacak pinggang sambil tersenyum ramah memanggil gadis itu dengan logat bahasa Inggrisnya yang menyebalkan.
“Hhhhhh…. “ siswi cantik itu menghela nafas panjang kemudian dengan malas Ira menghampiri Pak Dede, ia menekuk lututnya berlutut di hadapan permukaan celana Pak Dede yang menggembung, kedua tangannya mulai bekerja dengan terpaksa untuk melepaskan ikat pinggang, celana dalam dan yang terakhir siswi cantik itu menarik celana dalam Pak Dede hingga terlolos dari sepasang kaki si guru bejat yang berbulu lebat.
“(Duhhh, mana bau lagi..!! )“ Ira mengeluh didalam hati ketika hidungnya mengendus bau tak sedap dari benda yang menggantung di selangkangan Pak Dede.

“Pakkk.. Mandi dulu yachhhhh…… “ Ira berusaha tersenyum sambil menengadahkan wajahnya ke atas, Pak Dede mencubit kecil hidung Ira yang mancung.
“Bolehhh…tapi kita mandi sama-sama yach…Ohh Ira sayang, sini Bapak bukain seragam kamu, katanya mau mandi” Pak Dede menarik bahu Ira kemudian meloloskan semua pakaian yang melekat di tubuh mungil siswi cantik itu hingga telanjang bulat tanpa selembar benangpun menutupi tubuhnya yang putih mulus, dengan bersemangat Pak Dede menggiring tubuh Ira ke kamar mandi yang berada di dalam kamar tidurnya.
“Iraaa, tolong mandiin Bapak dong!“ Pak Dede cengengesan sambil menyambar sebotol sabun cair merek Dove dan memberikannya kepada siswi cantik itu yang tertunduk sambil memandikan guru-nya yang bejat sampai bersih.
“Ahhhh…….!!“ Ira mendorong kepala Pak Dede yang tiba-tiba menukik menghujam belahan dadanya, Plakkkkkk!! satu tamparan dihadiahkan Pak Dede untuk membalas penolakan Ira, gadis cantik bermata sipit itu memejamkan kedua matanya rapat-rapat ketika Pak Dede kembali menukikkan kepalanya, wajah si guru fisika terbenam di belahan payudara siswi cantik itu yang mendesah ketika Pak Dede mencumbui buntalan payudaranya bergantian yang kiri dan yang kanan.
“Ahhhhh… hhhsssshhh auhhhh… mmmmfffhhsssshhh”
Pak Dede semakin terangsang ketika telinganya mendengar suara-suara rintihan dan desisan kecil dari bibir seorang siswi cantik bertubuh mungil yang menggeliat-geliat kegelian dalam pelukan kedua tangannya, otaknya semakin kotor dan bejat, bibirnya tersenyum lebar menyaksikan ketidak berdayaan Ira.

Puting susu Ira yang semakin mengeras runcing di hadapan wajahnya, lidah Pak Dede terjulur-julur keluar membelai-belai puting yang meruncing menggemaskan itu, dikenyot-kenyotnya puncak payudara Ira yang semakin membusung padat..
“Sekarang giliran bapak yang mandiin kamu, take and gift-lah, Bapak nggak mau berhutang budi kepada kamu, sini bapak mandiin biar bersih“
Ira mengepalkan kedua tangannya ketika tangan pak Dede mengusapkan sabun cair ke tubuhnya, terdengar suara tawa mesumnya memenuhi ruangan kamar mandi terkutuk itu, ia tersenyum sambil memperhatikan ekspresi wajah Ira yang menahan rasa geli ketika jemari tangannya menggerayangi buntalan susu gadis itu, mengusap, meremas dan kemudian membetot-betot putingnya yang mengeras sementara kucuran air shower yang hangat semakin-lama semakin mengikis habis busa-busa sabun di tubuh keduanya. Guru bejat itu menekan bahu Ira agar gadis itu berlutut di hadapannya..
“Aduhhh…Bapak jadi horny nehhh hehe, ayo dijilatin”
“(Keparatt..!! keparattttt…!!…Ohh.. BAJINGANNN..)“ Jika bisa menjerit, Ira ingin menjerit, berteriak sekeras-kerasnya memaki Pak Dede dan menampar wajah si guru yang bejat dan tak bermoral itu, tanpa disengaja Ira meremas penis Pak Dede karena kekesalan yang meluap di hatinya.
“OUHHH… WADOWWWW…..!!he he he, rupanya kamu horny juga ya?? tapi sehorny-hornynya mbo-ya jangan diremes begitu dong, dielus, dipijat terus dijilatin kaya oreo, ehhh jangan lupa dicelupin, ke mana coba?? Ayo dijawab“ Pak Dede menceracau panjang lebar ketika batang lidah Ira mulai mengulas, mengelus-ngelus batang kemaluannya, setelah merasa puas diservice oleh siswi cantik itu Pak Dede manarik tubuh Ira untuk kembali berdiri setelah membalikkan tubuh Ira kedua tangannya meremasi dan menggerayangi dada Ira dari belakang, kepala Pak Dede tertunduk untuk mengecupi pundak, bahu dan leher gadis itu dari arah belakang, kedua tangannya menopang mencapit induk payudara Ira sebelah bawah kemudian meremasinya dengan teratur.

“Nungging manis.., he he he” detelah mematikan kran shower Pak Dede menekuk lututnya berlutut di belakang bokong Ira sambil menarik pinggul gadis itu agar menungging, kedua tangan siswi cantik itu bertumpu pada pinggiran bak mandi untuk menjaga keseimbangan, sesekali kepalanya mendongkak keatas ketika merasa-kan belaian-belaian tangan pak Dede yang mengelusi paha, pinggul dan meremas-remas buah pantatnya. Ira harus mengakui elusan dan remasan-remasan Pak Dede membuatnya terangsang dengan hebat.
“Ohhhhhh!!“ kedua kaki Ira yang mulus gemetaran ketika ia mulai merasakan jilatan-jilatan batang lidah Pak Dede mengusapi bibir vaginanya, rasa hangat yang menggelitik dan nikmat semakin menyiksa ketika lidah guru keparat menyelip dan menggeliat bergelombang di cepitan bibir vaginanya yang mulai becek oleh cairan kewanitaannya. .
“ahhhhh aa aaauh…“ tubuh Ira yang mulus menggeliat-geliat resah, pinggulnya bergoyang kegelian ketika pak Dede semakin bernafsu mengemuti bibir vaginanya dan melumat-lumat belahan pantatnya, sesekali Ira menarik pinggulnya untuk menghindari rasa geli-geli nikmat yang semakin menyiksa di selangkangan dan belahan pantatnya, tanpa merasa jijik lidah Pak Dede menjilati dan melumat-lumat liang anus Ira, ia mengecupi liang vagina dan liang anus Ira sebelum akhirnya berdiri dan mendekatkan benda di selangkangannya pada belahan vagina gadis itu..
“Shhhhh…. Hsssshhhh Paakk BAPAAAAAAAKK…..!! Jrebbbbbb!! AOOWWWW!!” Ira menjerit keras ketika merasakan sebuah benda melesat membelah vaginanya dari belakang dengan kasar.
“Houghhhh…, Ngeh he he he, Urrrhhhhhhh…..” Pak Dede menggeruh mirip seperti suara sapi yang sedang disembelih ketika batang penisnya  tercepit di antara belahan vagina Ira.

Pak Dede meleletkan lidah untuk membasahi bibirnya yang kering, matanya melotot merasakan betapa enaknya remasan-remasan vagina seorang siswi-nya yang bermata sipit, ia mulai mengayunkan batang penisnya.
“Uhhh… tubuh dan susu kamu terayun-ayun dengan semakin kuat dan cepat seiring dengan gerakan batang penis bapak yang sedang mengocoki memek kamu… Urrrhhhh… E = M Ce Kuadrat, semakin cepat disodok maka tubuh kamu akan terayun semakin kuat seperti inihh….. “
“plok..plokkk.plookkkhh.. Cleppokkk…aaahh.. ahhhhh aaaaaaaa BAPAKKKKKK……PAKKKK………”
Kamar  mandi berukuran sedang itu kini dipenuhi dengan  suara kocokan, dan suara rintihan yang saling meyambung dari bibir seorang siswi cantik yang tengah ditunggangi oleh seorang gurunya dari belakang, tubuhnya yang putih mulus terayun-ayun menggeliat keenakan disodok-sodok oleh sebatang penis yang bergerak dengan cepat teratur menusuki belahan vaginanya, kedua matanya yang sipit terpejam-pejam menikmati setiap sodokan demi sodokan dari Pak Dede, si guru fisika.
“ahhhhhh Crrrrrr Crrrrrrrrrrrrrrr…“ Ira merasakan tubuhnya mengejang menahan denyutan-denyutan cairan puncak klimaksnya, Pak Dede tahu apa yang tengah menimpa siswinya yang cantik, sambil menarik pinggul siswi cantik itu Pak Dede membenamkan batang penisnya dalam-dalam, ia menikmati siraman cairan kewanitaan Ira yang terasa hangat-hangat panas, dinding-dinding liang vagina Ira berkontraksi dengan kuat meremas-remas batang penis si guru bejat.
“Uhhh Iraaaa, anget banget sich, titit Bapak kaya lagi saunaan di dalem memek Kamu…, enak ya manisss hemmmmm? enak dientot sama Bapak ?? nahhh bapak aduk memek kamu kaya gini gimana?? lebih enak??” sejumlah pertanyaan terlontar dengan bebasnya dari mulut Pak Dede yang kotor mesum, sebebas batang penisnya yang sedang mengaduki vagina Ira yang merintih dan meringis keenakan sementara tangannya merayap menggerayangi lekuk liku tubuh Ira dari belakang

Setelah  menarik batang penisnya hingga terlepas dari jepitan vagina Ira, guru bejat itu menarik pergelangan tangan siswi cantik itu. Ira tertunduk sambil mengekori Pak Dede yang menariknya menuju ranjang di kamar itu, seorang siswi keturunan Chinese dan guru-nya kini merangkak naik ke atas ranjang. Siswi cantik itu merebahkan tubuhnya terlentang dengan pasrah di atas ranjang sementara siguru bejat mulai menindih tubuhnya yang  mulus.
“Ira.., kamu cantik sekali  manis…”
“Ohh Pakk Mmm ckk Mmmmmm, Bapak mmmmmmmm Ckk Cppkk“ Pak Dede melumat bibir mungil Ira, dikulum-kulumnya dengan bernafsu bibir siswi cantik itu yang mendesah dan merintih pasrah dibawah tindihan tubuhnya, Pak Dede tertawa senang ketika Ira membalas lumatan-lumatan liarnya, nafsu birahi semakin memanas memanggang tubuh seorang siswi cantik dan seorang guru bejat yang tengah asik bercengkrama di atas sebuah ranjang
“nnnnnnnhhh…Ennnnnnhhh… Nnnneeemm”, suara rengekan-rengekan manja Ira membuat Pak Dede semakin bernafsu melumat bibir mungil siswi cantik itu sementara Ira semakin bernafsu untuk melayani keliaran guru Fisika-nya. Kedua pipi Ira tampak kempot ketika bibirnya diemut oleh Pak Dede.
“Ahhhhhhhhhhh… Hhhhh Hhhhhhhhhh…..“ Ira buru-buru mengambil nafas ketika Pak Dede melepaskan kulumannya, bibirnya yang mungil belepotan terbasuh oleh air liur Pak Dede, guru bejat itu menatap dalam-dalam mata siswi cantik itu sambil membelai-belai puncak payudaranya,  dikecupnya kening si gadis kemudian ia menggeser kepalanya turun ke arah dada, kini wajah Pak Dede berhadapan langsung dengan sepasang gundukan bukit putih yang menantang di dada Ira.

“Aduhh Pak aduhhhhh!!“ Ira mengaduh ketika tiba-tiba gigi Pak Dede terbenam di puncak payudaranya.
Ia hendak berontak namun kedua tangan Pak Dede mencengkram dan menekankan bahunya dengan kuat, rintihan kesakitan Ira diselingi dengan rintihan kenikmatan ketika mulut Pak Dede mencucup dan mengenyoti susunya dengan rakus. Cupphhhh, cuppphhhh beberapa buah ciuman dihadiahkan Pak Dede pada bulatan payudara Ira yang tampak memar kemerahan dihiasi bekas-bekas gigitan, pinggul Pak Dede terangkat ke atas sementara batang penisnya mencari-cari belahan sempit di selangkangan Ira setelah kepala kemaluannya menemukan belahan lubang sempit itu, tanpa membuang waktu Pak Dede segera menghempas-hempaskan pinggulnya dengan kuat ke bawah.
“Crebbbbb…Unnnggghhhhhhh….Emmmngehennnnhh” terdengar suara lenguhan-lenguhan keras yang diikuti dengan rengekan manja dari bibir siswi cantik itu ketika sebatang penis membelah cepitan vaginanya dengan kasar, tubuhnya mulai terguncang di bawah tindihan tubuh Pak Dede.
“BAPAKKK….!! Crruutttt Srrruttttt…“ Ira memeluk tubuh Pak Dede sementara kedua kakinya yang mulus menjepit tubuh guru bejat itu yang terus memompa dengan semakin kuat dan kencang walaupun siswi cantik itu tengah dilanda puncak klimaksnya
“cleppp…!! Cleppp… Clepppp!! Pleppppphhh…!! “
“BAPAK KOCOK KAMU IRA, BAPAKK KOCOOOOOOKKKKK!!! GRRRRHHHHH….ARRHHHH….KOCOOOOOKKK!!!!“ Pak Dede membelit tubuh mulus siswi cantik bermata sipit itu yang tengah menggelepar dihantam badai puncak klimaks-nya kemudian mengocokkan batang penisnya sedalam dan sekuat mungkin menusuki vagina Ira hingga selangkangannya mendesak-desak kuat selangkangan sang gadis yang semakin keras merengek-rengek.

“Crooootttt…. Croootttttt Croooottttttt…….!! “ sebuah senyum kepuasan mengembang menghiasi wajah Pak Dede ketika batang penisnya berdenyutan dengan nikmat, batang lidah Pak Dede menjilati butiran keringat yang memeleh dileher Ira yang jenjang.
Entah berapa lama Ira tertidur dibawah tindihan Pak Dede hingga akhirnya terbangun ketika merasakan tubuhnya kembali terguncang, rintihan dan desahan- desahan siswi cantik itu kembali mengalun dan merangsang Pak Dede agar mempercepat sodokan-sodokan batang penisnya untuk segera menaklukkan siswi cantik itu, Ira termegap oleh kenikmatan demi kenikmatan puncak klimaks yang dicekok-kan oleh Pak Dede, tubuhnya yang halus mulus terkulai lemah, butiran keringat membanjiri tubuhnya yang terguncang dengan hebat di atas sebuah ranjang Crettttttttttttt… Cretttttttttttt… tubuh mulusnya kembali mengejang dan menggelepar dengan hebat. Hingga akhirnya, pada saat yang hampir bersamaan
“UAhhhh…CROOTT…CROOOOTTTT!!!” setelah beristirahat sejenak Pak dede menggulingkan tubuhnya tanpa melepaskan tubuh Ira, kini Ira-lah yang menindih Pak Dede, sesekali terdengar rintihan lirih dari bibirnya yang mungil ketika tangan Pak Dede menggerayangi tubuhnya yang putih mulus, Pak Dede semakin terlena mengelusi dan menggerayangi lekuk liku tubuh Ira yang menggairahkan hingga deringan suara jam menyadarkannya.
“He he he…. , Ayo Ira,.. bapak antar kamu pulang, terus kamu istirahat yang baik ya, cepat sayang pakai roknya, ntar kalau istri bapak keburu pulang bisa berabe…..HA Ha HA HA HA, Ehemmmm“ Pak Dede tersenyum puas sambil memperhatikan Ira yang tengah memakai pakaian seragamnya, tidak begitu lama mobil Pak Dede meluncur untuk mengantar Ira pulang ke rumahnya.

******************************
Hari Sabtu, sehabis mandi sore…

“Nonnn, Pak Romi nihhh, inget ya Nonnn, kita ada janji jam 18.30, bapak tunggu-in di halteu bis yaa… Muachh I lop u, Ps: inget pakai tok mini, trus jangan pake celana dalam..!! Baju kaos harus ketat… kalau nggak nurut AWASSSSS!!!” sebuah pesan sms masuk di Hp Ira, dengan kesal ia menghempaskan pinggulnya di pinggiran ranjang
“Aduhhhh…., mampuss dah!“ Ira mengerutu sambil menghapus sms dari Pak Romi, dengan malas Ira membuka lemari bajunya dengan terpaksa ia memenuhi permintaan Pak Romi, sebuah SMS kembali masuk di Hpnya “Cepet Nonnn… gimana sich..! Lama AMAT..!! 10 menit, nggak pake lama…!!“  Dengan terburu-buru Ira menuruni anak tangga.
“Aduhhhh…, cantik amat anak mama, mau kemana nihhhh ?? “
“Emmm, Ira ada janji Mahhh…..”
“Sama siapa ?? wah-wah, anak papah udah punya pacar ya, ajak orang-nya kesini.., kenalin sama Papaaa…. “
“it.. Ituu dia, emmm dia orangnya pemalu Paaaa…, jadi ya…, gitu-deh”
“Ahhh masa malu ? malu-malu kucing kali….. kaya Papa-mu dulu“
“eiittt….!! Mama, jangan buka kartu Papa doonggg…! “
Ira tersenyum untuk menyembunyikan kegalauan dihatinya.
“Maaa… Ira pergi dulu yaa…”

*********************************
Halteu bis…

“Haduh…gimana sichhh??!! Lama amat!!“ Pak Romi menengokkan kepala ke arah kanan menanti “makanan-nya” dengan tidak sabaran, wajahnya yang cemberut tiba-tiba berseri-seri ketika seorang gadis cantik berlari-lari kecil dari kejauhan.
“Non Ira gimana sich? Lama amat!! “ Pak Romi menghardik gadis cantik keturunan Chinese itu begitu ia bediri dihadapannya.
“Ya…,Ira-kan harus ganti baju di WC umum dulu Pak, supaya nggak ketahuan orang tua Ira” Ira berusaha menjelaskan kalau demi memuaskan permintaan Pak Romi ia mengganti pakaian-nya di sebuah WC umum tidak begitu jauh dari halteu bis tempat Pak Romi menunggu.
“Wah-wah cerdik juga, seksi amat Nonn ? Ehhh Nonn, nggak pake Cd-kan?? “ Pak Romi berbisik sambil menatap ira dengan tajam, si tua bangka tersenyum lebar ketika Ira menggelengkan kepalanya.
“Oceh-oceh…Non Ira emang sip-lah, naek Nonn“ begitu Ira duduk ,  motor tua Pak Romi melaju dengan tersendat-sendat.
“Eh-ehhh.. ati-ati Pakkk…, ntar jatuhhh”
“Ooo…, tenanngggg…, dulu waktu muda, saya ini seorang pembalap professional loh Non , yaaaa tapi ngak pernah masuk tipi sich”
“Aduhh-duhh, mampus dahh, bisa nggak sichhh.! aaaaa… Mamihhhhhh!!! aaaaa“ selama perjalanan Ira memaki, mengeluh dan menjerit ketakutan berkali-kali didalam hati karena motor Pak Romi terkadang limbung kesana kemari, kedua tangan Ira berpegangan kuat-kuat pada jaket Pak Romi, akhirnya perjalanan yang terasa jauh dan menakutkan itu berakhir juga ketika motor Pak Romi berhenti di sebuah lapangan parkir yang luas, dengan terburu-buru Ira merosot dari atas boncengan motor tua Pak Romi.

“Ayoo Nonnnnn, he he he he”setelah memarkir motor tuanya, Pak Romi menggiring Ira menuju ke sebuah gedung bioskop tua yang hampir bangkrut.
“Dikkk, minta tempat duduk 2 yang paling pojok di sebelah atas”setelah membayar 2 lembat tiket yang diberikan oleh seorang laki-laki gemuk pak Romi menggandeng Ira masuk ke dalam ruangan bioskop dan duduk bersebelahan di kursi paling pojok sebelah atas di ruangan bioskop yang gelap gulita.
“Pssssstttt…Nonn, duduknya yang ngangkang he he he” Pak Romi berbisik di telinga Ira.
“Pakkk.., jangannnn ah, ntar ada yang liat”
“nggak akan…, gelap, terus yang nonton juga sedikit, di belakang sini cuma ada saya sama Non Ira!!” dengan terpaksa Ira memenuhi permintaan Pak Romi, ia mengangkangkan kedua pahanya lebar-lebar. Ira menelan ludah untuk membasahi tenggorokannya ketika tangan Pak Romi mulai mengusapi lututnya kemudian naik untuk menggerayangi pahanya sebelah dalam, tangan si tua bangka terus naik hingga menyentuh selangkangan Ira.
“Esshhhh… Pakkkk…“ suara sound system yang menggelegar seolah menyamarkan suara Ira ketika pak Romi mencelupkan sebuah jarinya ke dalam jepitan vagina gadis itu. Takut-takut horny, itulah perasaan yang dirasakan oleh Ira saat ini. Ia semakin gelisah ketika Pak Romi menaikkan baju kaosnya ke atas  hingga tersangkut di atas buntalan payudaranya yang membusung dengan indah. Dari bangku pojok ruangan bioskop, ia mencoba untuk melayangkan pandangannya berkeliling, antara lega dan gelisah ketika menatap beberapa bayangan hitam tengah duduk jauh di depan sana.

“Ahhhhh…… hssshhhhh… Pak Romiii… “ Ira mendesis ketika bayi tua renta itu menyusu dengan rakus.
Semakin lama punggungnya semakin tertekan tenggelam pada sandaran kursi ketika tangan si tua renta menekan bahunya agar bersandar sementara mulut Pak Romi semakin rakus mengecupi dan mengemuti sepasang bukit kembar milik gadis itu, tangan pria itu kembali menyusup ke selangkangannya, beberapa saat kemudian tubuh Ira tersentak menggeliat ketika si penjaga perpustakaan menusukkan jari telunjuk dan jari tengahnya sekaligus ke dalam cepitan vagina gadis itu.
“Hhhh Hhhhhhh….. Hhhhhhhhhh!!” Ira merasakan dadanya semakin sesak ketika cumbuan-cumbuan pak Romi mulai memacu gairahnya menuju ke puncak kenikmatan, bibirnya merintih-rintih kecil merasakan dua buah jemari Pak Romi yang bergerak semakin cepat menusuki liang vaginanya, merasakan batang lidah Pak Romi yang menggelitiki putting susunya yang mengeras.
“Ahssshhh… crrr crrrrrrrrrrrruttttttt!!!.”terdengar suara desisan dari bibir mungil seorang gadis cantik yang tengah digeluti oleh seorang bandot tua di bangku paling pojok atas kanan di dalam ruangan bioskop itu yang gelap.
Bersamaan dengan muncratnya cairan kewanitaannya, dengan reflek tangan kiri  Ira memegangi pergelangan tangan Pak Romi yang tengah mengocok-ngocok selangkangannya dengan kuat, sedetik setelah merasakan ada cairan hangat yang menyiram kedua jarinya dengan cepat pak Romi menungkikkan kepalanya hingga terbenam di selangkangan gadis itu.

“Srrrrpphhhh… Sllllrrruuuppphhhh….ckk, sllllrrrruuppppp” mulutnya mengenyot dan menyeruput cairan gurih yang meleleh dari belahan bibir vagina si gadis yang semakin terlena menikmati emutan-emutan mulutnya. Pak Romi tidak menelan cairan kewanitaan Ira namun menampung cairan itu di dalam mulutnya.
“Euunn…” hanya suara itu yang terdengar dari bibir Ira ketika jari kanan Pak Romi mencapit kedua pipinya hingga mulutnya menganga
Mulut Pak Romi mendekati mulut Ira kemudian membuka mulutnya, Ira membeliak tak percaya ketika lelehan cairan kewanitaannya bercampur dengan air liur Pak Romi tumpah ke dalam mulutnya menyusul dengan masuknya batang lidah si tua bangka mengaduki rongga mulutnya dan menggelitiki batang lidahnya yang tersembul keluar dari rongga mulutnya untuk melayani permainan lidah Pak Romi. Sambil meremasi payudara Ira mulut pak Romi mengemut-ngemut batang lidah Ira yang kini terasa lebih gurih karena lidahnya berbalutkan cairan kewanitaan gadis itu yang sebagian tumpah meleleh di dagunya ketika berciuman dan berperang lidah dengan Pak Romi. slap.., slappp.. slapppp, lidah Pak Romi kembali terayun-ayun menjilati putting gadis itu. Tangannya bergerilya menggerayangi selangkangan gadis cantik keturunan Chinese itu di tengah-tengah gelapnya ruangan bioskop yang menyembunyikan aksi bejatnya terhadap seorang gadis cantik yang duduk berssandar dengan pasrah ketika susunya diemut dan dijilati oleh seekor mahluk keriput berusia renta, bibir mungilnya merintih ketika tangan mahluk itu menggerayangi kelembutan lekuk liku tubuhnya yang halus mulus. Sambil menggusur tubuh mulus Ira Pak Romi membaringkan tubuh rentanya terlentang di bawah jajaran kursi bioskop. Vagina Ira mengangkangi wajah Pak Romi sedangkan wajahnya berhadapan dengan penis si tua bangka.dengan kesal pak Romi meremas kuat-kuat buah pantat Ira agar siswi cantik itu segera memulai pekerjaannya.

“Ah-duhh-duh, Iy Iya Pakk Iya…. Cupphh Cupppp… cppppkkk…. Srrrllllppph.. Hoofffhhhhhmm” Ira segera menciumi dan menjilati penis Pak Romi, kemudian setelah mulutnya menelan kepala penis si tua bangka, ia terpaksa mengemut-ngemut kepala kemaluannya untuk memuaskan nafsu bejat si penjaga perpustakaan, semakin liar Ira menggeluti penis Pak Romi ia merasakan remasan-remasan tangan pria itu yang tadinya menyakitkan semakin lama semakin lembut meremasi bongkahan buah pantatnya yang bulat padat.
“he he he.. Slllccck sllccccckkkk” kepala Pak Romi terangkat-angkat untuk menjilati dan mengemut-ngemut belahan vagina Ira yang gurih asin lezat. Sambil menyantap lezatnya vagina si gadis, jari tengah Pak Romi bergerak menusuki liang anus Ira, cukup lama Pak Romi dan Ira bermain 69 dalam kegelapan gedung bioskop hingga Ira merasakan tubuhnya dibalikkan oleh Pak Romi kemudian pinggul ditarik kebawah mendekati selangkangan si tua bangka yang bangkit duduk mengangkang sambil menekankan pinggul gadis itu ke arah selangkangannya, Ira mengalungkan kedua tangannya pada leher Pak Romi.
“Ohhhh… Aaaaahhhhhppphhhh…Slepppppppppppphhh” wajah Ira terangkat ke atas ketika penis milik pak Romi merayap masuk semakin dalam ke dalam himpitan liang vaginanya, Ira memincingkan matanya sambil memandang berkeliling, beberapa sosok bayangan hitam tampak asik menonton di bangku tengah dan di bangku depan, mereka sepertinya tidak mempedulikan apa yang tengah terjadi di bangku pojok atas ruangan bioskop itu yang gelap.

“Ahhhh… Ahhhh… Pee.. pelanhh.. pelannnnhh Ahhhhh!!” tubuh Ira terangkat-angkat tersentak ke atas ketika sebatang penis bergerak dengan  cepat dan kuat menghujam-hujam belahan vaginanya, kedua mata Ira yang sipit terpejam rapat hingga tidak menyadari kalau Pak Romi mengarahkan sebuah pentungan karet ke arah liang anusnya.
“Jrebbbb…!! Awwwwww!! Aduh-duh Owwwww!!” gerakan pinggul Ira terhenti ketika sebatang pentungan yang terbuat dari karet itu ditusukkan pak Romi ke dalam lubang duburnya, mata sipit gadis itu membeliak merasakan pentungan karet itu menerobos semakin dalam kemudian mengaduk-ngaduk liang anusnya, bersamaan dengan itu tubuhnya kembali tersentak-sentak keatas ketika vaginanya dihajar oleh penis Pak Romi. Tubuh Ira bergetar hebat, tusukan-tusukan itu membuat tubuhnya terasa semakin hangat-hangat panas, butiran-butiran keringat yang meleleh serasa menggelitiki tubuhnya yang mulus
“Ahhhh Pakkkkk!! Cretttttt!! Plofffhhhh!! Unnnhh..Blukkkk!” setelah mencabut penisnya Pak Romi mendorong tubuh Ira hingga gadis itu terlentang pasrah mengangkang dengan sebatang pentungan karet yang masih tertancap dalam-dalam di liang anusnya, kedua matanya terpejam-pejam merasakan vaginanya yang masih berdenyutan, cairan kewanitaanya muncrat berkali-kali dengan nikmat.
Ira menutup kedua matanya ketika tubuh si tua bangka  merangkak menaiki dan menindih tubuhnya, siswi cantik itu terdiam sambil mengutuk di dalam hati ketika tubuh yang renta itu mulai meneduhi tubuhnya, kecupan-kecupan liar Pak Romi mengecupi lehernya yang jenjang, jilatan-jilatan batang lidahnya menggelitiki rahang dan dagunya.

“Duhhh.. kasar amat sih!“ Ira mengomel dalam hati ketika tangan Pak Romi meremas-remas payudaranya dengan kasar, jilatan-jilatan pria itu semakin turun ke arah belahan dadanya , menjijikkan sekali rasanya ketika mulut si tua bangka melahap kedua bukit ranum di dadanya, menjilat, mengecupi dan mengemut-ngemut pentil susunya, ciuman-ciuman Pak Romi merayap turun dan terus turun…
“Idihhhh…!! “ kedua tangan Ira menjambak rambut kepala Pak Romi yang terbenam di antara selangkangannya.
“Duhhhhh beceknya, lubang becek yang nikmat nehe he he he” Pak Romi menjulurkan batang lidahnya kemudian menyelipkan lidahnya di antara belahan bibir vagina Ira yang sudah becek kuyup oleh cairan-cairan kewanitaannya dengan tekun pak Romi mengoreki belahan vagina gadis cantik itu hingga Ira menggelinjang-gelinjang kegelian setelah Pak Romi merasa puas menjilat-jilat dan mengoreki belahan vagina gadis itu,  jemari-nya menyibakkan belahan vagina Ira diendusinya harum liang vagina siswi cantik itu, jari jempolnya bergerak mencari-cari tonjolan daging mungil yang bersembunyi ketakutan mencoba untuk berlindung di kegelapan ruangan bioskop, sebuah senyuman mengembang di bibir si tua renta ketika jari jempolnya menyentuh tonjolan daging klitoris si gadis, diurut-urutnya tonjolan klitoris Ira yang semakin menonjol karena terrangsang.
“Huuhhhh.. Uhhhhhh Hhhhh Uhhhhhhh….” Ira merasakan nafasnya semakin berat dan dadanya sesak ketika merasakan pijatan-pijatan jari Pak Romi yang memijati kelentit-nya, sesekali tubuh mulus Ira tersentak nikmat ketika merasakan lumatan-lumatan rakus mulut si penjaga perpustakaan yang tengah asik menggeluti vaginanya, tubuh Ira mengejang ketika Pak Romi menarik pentungan karet itu dari dalam liang duburnya.

“Ohhhhhhhhhh!!“ Ira merasakan bokongnya terangkat ke atas, kedua kakinya dicekal oleh si tua bangka, dikangkangkan menggantung di udara, Ira menggigit bibirnya ia tahu benda apa yang tengah mendesak-desak belahan di selangkangannya, satu tusukan yang kuat membuat tubuhnya tersentak, liang vaginanya kembali disesaki oleh sebatang penis milik Pak Romi yang mulai aktif bergerak keluar-masuk menusuki belahan vaginanya, tusukan-tusukan batang penis Pak Romi membuat tubuhnya terguncang dengan hebat.
“Ploffff… Pleeepppp… Plepppp… Plepppph….” samar-samar telinga Ira mendengar suara tumbukan – tumbukan penis Pak Romi yang tengah menumbuki belahan bibir vaginanya, angannya melayang tinggi di kegelapan ruangan bioskop, perutnya mengejang-ngejang seperti menahan sesuatu ketika berkali-kali penis si penjaga perusahaan bergerak menusuki belahan vaginanya
“DORRR…!! DOORRRR…. DOORRRR!!“ serentetan tembakan menggema dengan keras memenuhi ruangan bioskop, film Rambo IV yang dibintangi oleh Sylvester Stallone semakin seru dipenuhi dengan adegan aksi adu tembak yang membabi buta, sebrutal dan seliar tusukan-tusukan batang penis Pak Romi yang tengah memacu penisnya menusuki cepitan vagina si gadis cantik bermata sipit yang tengah terengah-engah kewalahan. Nafasnya termegap-megap merasakan serentetan tusukan menusuki liang vaginanya dengan cepat dan kuat.
“CLEPP…!! CLeeppp…. Cleppppp….!! Cretttt… Crettttt“ punggung Ira melenting ke atas, wajahnya yang cantik tergolek lemas, payudaranya masih teruncang akibat tusukan-tusukan liar Pak Romi yang semakin kuat mendesak-desak liang vaginanya, seiring dengan suara dentuman yang memenuhi ruangan bioskop, sperma Pak Romi turut meledak memenuhi liang vaginanya, KECRROOOTT…CROOOOTTTT…!! BRUKK!

Tubuh renta Pak Romi Ambruk menindih tubuh Ira, dengus nafasnya dan gadis itu berdengusan di tengah suara tepukan tangan beberapa  penonton di bangku tengah, setelah berhasil menguasai diri Pak Romi bangkit dan duduk di kursinya, demikian juga halnya dengan Ira, gadis itu menurunkan baju kaosnya yang tersibak sampai ke atas gundukan buah dadanya  kemudian menurunkan rok mini yang tersangkut dipinggulnya, butiran keringat masih meleleh, mengucur dengan deras di lehernya yang jenjang, nafas Ira memburu sekeras dan sekencang nafas Pak Romi, dua insan yang habis melakukan perbuatan terlarang itu bersandar dengan lemas bersebelahan di kursinya masing-masing. Sekitar lima belas menit kemudian terdengarlah suara tepuk tangan riuh ketika John Rambo menghabisi si pentolan penjahat yang sadis, ruangan bioskop yang tadinya gelap gulita kini terang benderang ketika lampu di ruangan itu menyala.
“Yaaa ceritanya abis dehhh… ngehe he he he, yuk say kita pulanggg..”
“He-eh….” Ira menjawab singkat kemudian mengekori Pak Romi ke lapangan parkir, Ira tersenyum pahit ketika Pak Romi berusaha menyalakan motor tuanya, gawat dah! selamat nggak ya nyampe rumah? Ira bertanya-tanya di dalam hati.
“Ngehe nyala, Ayo Nonn, Naekkk!” jantung Ira kembali berdetakan dengan kuat ketika duduk di boncengan motor tua itu di belakang tubuh Pak Romi, apalagi ketika motor tua itu melaju sambil oleng kesana kemari.
“Waaaaaa…..ati-ati PAKKKKK……!!! “
“WEittttsss…., jangan goyang-goyang Nonnn……!!”
“Aaaaaw…. Huppppppppppp…..”
“ MAMPUSSS…!!BRAKKKK….”
Dengan cerdik Ira buru-buru melompat dari atas boncengan motor tua Pak Romi dan mendarat tanpa terluka di atas kedua kakinya sementara Pak Romi jungkir balik bergulingan bersama motor tua-nya, si tua bangka babak belur terkapar tanpa daya, terdengar suara mengaduh dan erangan si bandot tua yang memilukan hati.
“WADOOOHHH… HADOOOOOHHHHH…….Errrrhhhhhh…”

5 komentar:

  1. VIMAX PEMBESAR PENIS CANADA



    Bikin Penis Besar, Panjang, Kuat, Keras, Dengan Hasil Permanent



    isi 30 cpsl Untuk 1Bulan Hanya.500.000;



    Promo 3 Botol Hanya.1.000.000;



    ANEKA OBAT KUAT EREKSI DAN T.LAMA 



     PERANGSANG WANITA SPONTAN



    ( Cair / Tablet / Serbuk / Cream) 5Menit Reaksi Patent.

    Sangat Cocok Untuk Wanita Monopouse/ Kurang Gairah.





    ANEKA COSMETIK BERKWALITAS TERBAIK



    ( Pelangsing Badan, Pemutih Muka & Badan, Flek Hitam,

    Jerawat Membandel, Gemuk Badan, Cream Payudara,

    Obat Mata Min/ Plus, Peninggi Badan, Cream Selulit,

    Pemutih Gigi, Pembersih Selangkangan/ Ketiak,

    Pemerah Bibir, Penghilang Bekas Luka, Perapet Veggy,





     ALAT BANTU SEXSUAL PRIA WANITA DEWASA 



     tlp: 0822 2121 8228 BBM.24CEE3AE MR.SHOLE






































































    .....

    BalasHapus
  2. KotaBugil.com Kumpulan foto vulgar dewasa terupdate gambar HD
    Ceritaxxxigo.com Koleksi cerita sex terbaru piliham terbaik
    LihatMovie.com Situs nonton film bioskop online sub indo.

    BalasHapus