Jumat, 24 Mei 2013

Budak Nafsu


seorang gadis Nama lengkapnya adalah VitaAnggraeni. Umurnya 24 tahun, dan
sebagian besar mahasiswa mengatakan Vita adalah gadis yang
cantik, pintar sekaligus berani. Rambutnya hitam legam terurai
hingga bahu. Buah dadanya berukuran sedang dan kenyal hingga
mampu mengacung tegak walaupun ia tidak mengenakan BH.
Perut Vita rata, pinggulnya bulat, pinggangnya ramping. Dan
sepasang kaki yang ramping hasil fitness dan olah raga tampak
mempercantik tubuhnya. Selama perjalanan dari kantor polisi di
kotanya hingga penjara ini Vita masihdapat melihat jalan-jalan
yang dilaluinya. Penjara ini benar-benar terpencil, ia sendiri tidak
mengetahui ada penjara di tempat seperti ini. Dan ketika ia melihat
jarak yang ditempuh ternyata jarak penjara itu dengan batas
kotanya saja sudah lima puluh kilometer lebih danpenjara itu
terletak di tengahhutan.
Lamunan Vita terputus ketikasebuah piring seng berisi makanan
didorong masuk ke dalam selnya lewat jeruji. Ia tiba-tiba tersadar
bahwa dirinya belum makan dalam waktu 24 jam ini, sejak ia
dipindahkan dari kantor polisi ke penjara ini. Ketika mengambil
piring itu, Vita melihat makanannya hanya nasi kering dan sebuah
tempe goreng. Tapi karena perutnya yang tiba-tiba terasa begitu
lapar, Vita langsung menghabiskan makanan itu dan kemudian ia
dengan terpaksa meminum air di ember tadi untuk
menghilangkan rasa hausnya.
Tengah malam ketika Vita tertidur ditutupi oleh selembar selimut,
seorang penjaga masuk ke dalam selnya. Sambil menarik selimut
yang menutupi tubuh Vita, penjaga itu lalu menarikdan menyeret
Vita keluar dari selnya. Vita berjalan sambil sesekali didorong-
dorong oleh penjaga itu menyusuri gang demi gang sampai
akhirnya ia sampai di sebuah tanah lapang yang dikelilingi tembok
tinggi.
Di tengah lapangan itu sudahberdiri lima orang pejaga laindan
seorang tahanan wanita.Gadis itu tampak cantik sekaliwalaupun di
sekelilingnya nyaris gelap, hanya ada beberapa api unggun yang
menerangi tempat itu. Vita dengan tangan dilipat ke
belakang oleh penjaga yang pertama tadi didorong terus hingga ia
berdiri dengan jarak hanya beberapa meter dari gadis tadi.
"Buka baju!" Perintah itu bagaikan tamparan keras di wajah Vita.
Vita ragu-ragu dan kaget setengah mati mendengar perintah tadi.
Vitamelihat gadis di depannya sudah membuka kancing bajunya.
Sebuah pukulan mendarat di pundak Vita membuatnya terdorong
maju.
"Gue bilang buka baju!" Masih termangu tak percaya Vita
melepaskan satu-satunya kancing yang ada di bajunya dan
melepaskan baju itu hingga dengan sendirinya terjatuh di kedua
kaki Vita. Vita sudah menyadari apa yang akan terjadi pada
dirinya. Ia akan diperkosa oleh keenam penjaga itu. Ia pernah
membaca berita tentang tindakan aparat keamanan yang tidak
senonoh kepada tahanan wanita, tapi waktu itu ia tidak percaya.
Tapi sekarang Vita sudah berdiri telanjang ditatap dengan penuh
nafsu oleh para penjaga itu. Vita sendirimasih perawan, ia dan
pacarnya belum pernah berhubungan lebih jauh dari sekedar
petting, dan sekarang Vita berdiri gemetar berusaha menutupi
tubuhnya yang telanjang bulat dengan tangannya. Gadis di depan
Vita juga sudah telanjang bulat, dan Vita melihat tubuhnya yang
sempurna, jauh lebih terawatdari pada dirinya. Gadis itu terlihat
lebih tegar dan kuat daripada Vita, ia berdiri tak bergerak di tengah
para penjaga dan matanya tidak menyiratkan rasa takut.
Penjaga yang membawa Vita berdiri di tengah mereka.
"Malam ini kita punya program latihan buat kamu semua. Kamu
berdua harus melawan satu sama lain sampai salah satu dari
kaliantidak bisa bangun lagi. Yang menang boleh balik ke selnya.
Yang kalah musti menghibur kita di sini. Kalau kalian tidak serius,
kalian berdua akan kena hukuman masing-masing tiga puluh
kalipecutan. Jelas!"
Vita shock sekali mendengar perkataan itu sambil melihat gadis di
depannya menganggukkan kepala. Sementara Vita masih berdiri
karena terkejut, gadis di depannya sudah mendekat dan
melayangkan pukulan keperut Vita sekuat tenaga. Nafas Vita
terhentak keluar
ketika ia tersungkur jatuh berlutut sambil memegangi perutnya.
Kemudian Vita melihat kaki gadis itu terangkat dan mengayun
kemudian menghantam dagunya, membuat kepala Vita tersentak
ke belakang dan tubuh Vita terjengkang ke belakang, tergeletak di
atas tanah setengah sadar. Vita mendengar para penjaga
bersorak-sorak ketika ia berguling ke atas perutnya dan berusaha
bangun dengan susah payah.Vita kemudian merasakan tubuh
gadis itu menyergapnya dari belakangdan melingkarkan
tangannya ke leher Vita membuatnya susah bernafas. Dengan
satuusahanya yang terakhir Vita mendorong tubuh gadis itu agar
ia lepas dari tubuhnya.
Sekarang mereka berdua berdiri berhadapan satu sama lain. Gadis
itu lalu langsung mendekat lagi sambil mengayunkan tinjunya,
dan kembali menghajar Vita tepat di dagunya. Pandangan Vita
berkunang-kunang berusahakeras menjaga keseimbangannya.
Sebuah pukulan kembali mendarat di perut Vita membuat ia jatuh
terjengkang lagi. Gadis itu langsung menindihnya dan terus
mengayunkan pukulan ke wajah Vita sampai Vita hampir tak
sadarkan diri. Vita masih bisa merasakan penjaga menarik gadis
itu dari atas tubuhnya sementara ia sendiri terbaring tak berdaya.
Setelah itu gelap.
Vita tidak mengetahui berapalama ia tak sadarkan diri. Ia tersadar
lagi setelah penjaga menyiramkan seember air ke wajahnya
membuat Vita bangun terduduk dan tersedak. Keenam penjaga itu
berdiri mengelilingi Vita. Gadis tadi sudah tidak kelihatan. Ketika
Vita melihat wajah penjaga-penjaga itu, ia melihat wajah yang
penuh nafsu dengan lidah yang menjilati bibir mereka. Vita
tersadar bahwakekalahannya tadi hanya merupakan awal dari
mimpi buruknya malam ini.
Dua orang penjaga memegangi tangan Vita dan menyeretnya
kembali ke bangunan utama. Setengah dipapah setengah diseret,
Vita dibawa masuk ke kamar mandi pria. Dengan tubuh penuh
keringat dan lumpur Vita didorong di bawah shower dan air
sedingin es langsung menyembur membuat Vita berjongkok
sambil menggigil di depan penjaga tadi. Seorang
penjaga memasang sebuah borgol di tangan Vita dan
mengaitkannya ke sebuah pipa di tembok. Vita menatap dengan
panik ketika keenam laki-laki itu mulai melepaskanpakaian mereka.
Ketika mereka telah telanjang bulat,dua orang penjaga memegangi
kaki Vita dan membuka lebar-lebar. Vita meronta-ronta tapi tak
berdaya. Penjaga yang lain mulai meremas dan menarik buah
dada Vita sementara yang satu lagi meraba paha Vita setelah itu
memasukkan jarinya ke lubang kemaluan Vita. Vita mengerang
dan menangis ketika tangan-tangan mereka terus
merabatubuhnya tanpa henti.
Kemudian seorang penjaga berdiri di hadapan Vita, batang
kemaluannya sudah tegang dan keras ketika ia tersenyum
menyeringai pada Vita. Sambil meraih pinggul Vita dengan kedua
tangannya, ia mengangkat tubuh Vita sedikit dari atas lantai
sementara ia sendiri menekuk kakinya mengarahkan batang
kemaluannya ke belahan kemaluan Vita. Dengan satu dorongan
keras batang kemaluan itu merobek masuk ke lubang kemaluan
Vita. Tubuh Vita terasa tersobek-sobek terutama lubang
kemaluannya ketika batang kejantanan itu masuk ke dalam lubang
senggamanya yang kering dan sempit. Vita menjerit-jerit keras
hanya untuk menerima satu tamparan di wajahnya yang
membuat Vita hampir tak sadarkan diri. Batang kemaluan yang
bergerak keluar masuk liang senggamaVita, terasa seperti besi
panas yang membuat nafas Vita terputus-putus.
Untuk meredam teriakan Vita seorang penjaga memasukkan
segumpal kain ke dalam mulut Vita. Sekarang yang keluar dari
mulut Vita hanya erangan takjelas setiap kali penjaga yang sedang
memperkosanya bergerak masuk. Setelah beberapa lama, Vita
merasakan tubuh penjaga itu mengejang dan erangan nikmat
keluar dari mulutnya. Sperma laki-laki itumenyembur masuk
sebanyak-banyaknya ke dalam lubang kemaluan Vita. Sambil
terengah-engah ia menarik batang kemaluannyayang berlumur
sperma dan darah perawan Vita keluar dari tubuh Vita.
Sebelum sempat menarik nafas lagi, penjaga yang lainyang
mengambil giliran selanjutnya dan dengan
kasar ia juga mendorong batang kemaluannya masuk ke liang
sorga Vita yang meneteskan darah bercampur sperma. Rasa sakit
itu sekarang sudah berkurang tapi tetap menyakitkan sementara
penjaga tadi tanpa peduli terus mendorong dan menarik batang
kemaluannya.Vita memejamkan matanya berharap ia dapat
mengurangi rasa sakit dan ngilu yang menyerang seluruh
tubuhnya. Penjaga yang lain mendekat dan kembali meremas dan
menarik buah dada serta puting susu Vita hingga nyeri. Suara
yang dapat didengar Vita selain erangannya sendiri hanya suara
pinggul penjaga itu yang menumbuk pantatnya ketika ia
mendorong batang kemaluannya keluar masuk kemaluan Vita.
Ketika penjaga kedua selesai, Vita sudah bersiap untuk penjaga
yang ketiga. Tapi dengan mata terbelalak kaget dan ngeri, Vita
merasakan sepasang tanganmembalikkan tubuhnya kemudian
membuka belahan lubang kemaluannya. Vita menjerit tapi tak ada
suara yang keluar selain erangan. Vita sempat merasakan kepala
batang kemaluan penjaga itu menempel di lianganusnya sebelum
seluruh rasa sakit kembali menyerang sekujur tubuh Vita. Vita
tidak pernah merasakan rasa nyeri yang tak tertahankan seperti ini
sebelumnya. Penjaga itu bergerak dengan brutal merobek-robek
liang anus Vita, hingga ia pingsan kesakitan.
Sesaat kemudian Vita kembalitersadar dan ia merasa gumpalan
kain yang ada di mulutnya ditarik keluar. Tetapi setelah itu seorang
penjaga langsung memasukkan batang kemaluannya ke dalam
mulut Vita sambil menarik kepala Vita kebelakang. Vita tersedak
dan terbatuk ketikabatang kemaluan yang kerasitu memotong
aliran udaranyamembuat ia tidak bisa bernafas. Batang kemaluan
dianus Vita masih terus bergerak keluar masuk dengan keras
sementara mulut Vita juga dimasukan oleh batang kemaluan yang
lain. Buah dada Vita terus disakiti oleh tangan keempat penjaga
yang lain. Tubuh Vita bergerak maju mundur seirama dengan
gerakan batang kemaluan yang keluarmasuk di anus dan
mulutnya.
Perkosaan itu berlanjut terus, hingga keenam
penjaga itu mendapat giliran sedikitnya dua kali memperkosa Vita.
Vita sekarang tergeletak tak bergerak di lantai kamar mandi,
dengan sperma mengalir keluar dari lubang kemaluan dan
mulutnya. Tubuh Vita kesakitan sepertibaru saja dipukuli selama
berhari-hari. Ia mengerang lirih ketika dua orang menarik
tangannya berdiri dan melemparkan baju penjaranya.
Tak berdaya berjalan sendiri, mereka menyeret tubuh Vita ke
selnya dan melemparkannya masuk ke dalam. Dari celah kecil di
atasnya Vita dapat melihat sinar matahari pagi mulai memancar. Ia
merangkak menuju ember berisi air dan dengan sekuat tenaga
berusaha membersihkan dirinya. Kemudian ia kembali merangkak
menuju matrasnya dan tersungkur tidur
Hari-hari selanjutnya merupakan neraka bagi Vita dan itu terus
berulang. Setiap pagi ia ditarik keluar dari sel jam lima pagi
kemudian bersama tahanan yang lain mereka naik ke sebuah truk
yang membawa mereka ke sebuah tanah lapang yang tandus. Di
situ mereka harus mencangkul tanah lapang itu untuk
diolahmenjadi lahan perkebunan. Ditengah hari mereka diijinkan
beristirahat selama setengah jam. Dan ketika matahari mulai
tenggelam mereka baru kembali ke penjara.
Dan pada malam hari, di hari-hari tertentu sekelompok penjaga
akan menyeretnya keluar dan memperkosanya bergantian hingga
hari menjelang pagi. Dan jika Vita terlihat kelelahan pada siang
harinyamaka komandan penjara akan mengikat Vita di
tengahlapangan dan memecuti tubuhnya disaksikan oleh para
tahanan yang lain.
Setelah sebulan berlalu, dan ketika Vita sedang bekerja dengan giat
demi menghindarkan dirinya dari hukuman komandan,
sekelompok tahanan wanita yang berkuasa di situ menyeret
tubuhnya ke dalam kamar mandi. Di situ mereka memukuli Vita
karena dianggap mencari muka dengan bekerja sangat
rajin.Mereka juga menyiksa Vita dengan memasukkan batang besi
dan sebuah tongkat ke dalam anus dan lubang kemaluan Vita.
Satu bulan kemudian Vita kembali diseret keluar dari selnya dan
dibawa mendekatisel tahanan pria. Dua orang penjaga
memegangi tangannya dan menyeretnya agar masuk ke dalam
sel tahanan yang penuh dengan tahanan pria.
"Malam ini kamu musti menghibur mereka!"
"Jangan! Jangaann! Jangan masukkan saya ke sana!" Vita
memohon dan menjerit minta tolong.
Tahanan pria sudah mulai berkerumun sambil meraba bagian
bawah tubuhnya. Jeritan Vita tak didengar sama sekali oleh
penjaga itu yang terus membuka kunci pintu sel itu dan
mendorong tubuh Vita masuk ke dalam sel yang lebih luas. Vita
berusaha menjauh dari tahanan pria itu sambil akhirnya terdesak
hingga jeruji sel itu. Sebuah tangan meraih bahu Vita dan
menariknya hingga terjatuh ke lantai. Tangan-tangan lainmeraih
kaki Vita dan membukanya. Dan ketika Vita
membuka mulutnya untuk menjerit sebuah batang kemaluan
langsung masuk kedalam mulutnya sementara sebuah batang
kemaluan lainmasuk ke dalam lubang kemaluannya.
Vita harus dirawat selama tiga hari di rumah sakit penjara setelah
semalam bersama tahanan pria itu. Tubuh Vita harus diseret
keluar dari sel di pagi harinya dan Vita hanya merintih,
"Lagi.. lagi.. lagi.. lagi.. lagi.."
Sebelum Vita pingsan malam harinya, Vita masih bisa mengingat
tiga orang laki-laki yang sekaligus menikmati tubuhnya dan ia
menjerit dengan sisa-sisa tenaganya dengan batang kemaluan
masuk di dalam mulutnya. Dan ketika ia sedang terbaring di
rumah sakit, Vita mengingat kembalipengalamannya di dalam sel
pria itu. Dan ia ingat betapa ia sendiri mencapai orgasme setelah
beberapa orang memperkosanya. Setelah beberapa orang lagi ia
kembali mengalami orgasme berkali-kali hingga ia pingsan
kelelahan. Dan ia sendiri tidak mengerti mengapa itu semua terjadi
pada dirinya.
Suatu hari Vita dan seorang tahanan lainnya Lia. Lia juga
mahasiswi yang diciduk dari Bandung karena demonstrasi. Lia
baru masuk sekitar satu bulan yang lalu, dan juga sudah habis-
habisan dikerjai oleh para penjaga penjara. Vita dan Liabekerja di
bidang tanah yanglain. Hari itu amat sangat panas. Vita dengan
segera telah terengah-engah kehausan. Menjelang tengah hari Vita
mendengar Lia berbisik kepadanya.
"Vita, Vita.." ia memanggil dengan suara lirih. Vita mengangkat
kepalanya dan melihat mata Lia membesar.
"Apa?" tanya Vita.
"Lihat! Para penjaganya nggak ada!"
Vita memperhatikan sekelilingnya dan ia terkejut ternyata Lia
benar. Tidak ada seorang pun penjaga yang terlihat. Ia
memandang kembali pada Lia dan langsung dapat menebak
pikirannya. Mereka akan berusaha melarikan diri.
Lia langsung melemparkan cangkulnya dan berlari masuk ke
dalam hutan. Vita juga langsung menyusul di belakangnya. Akar-
akar yang bergantungan menghalangi pandangan Vita,tapi ia
masih bisa melihat Lia yang berlari di depannya, entah menuju ke
mana yang
penting menjauhi neraka di belakang mereka.
Setelah beberapa saat nafasVita makin berat dan terputus-putus.
Semakin masuk ke dalam hutan, semakin sulit berlari dengan
cepat. Sebuah dahan mengayun dan memukul pipi Vita hingga
berdarah. Makin lama, pakaian yang dikenakan mereka berdua
semakin terkoyak-koyak karena tersangkut dahan dan akar.
Sekarang mereka hanya mengenakan serpihan kain yang sama
sekali tidak menutupi tubuh mereka, Vita dapat melihat bahu Lia
yang tersayat dahan dan memerahsementara ia terus berlari.
Akhirnya, karena letih dan kehabisan nafas mereka berdua jatuh
tersungkur di bawah pohon yang besar. Selama beberapa menit
mereka hanya bisa terengah-engah menarik nafas sementara
keringat membanjir keluar dari sekujur tubuh mereka.
Lia berbaring telentang, dan buah dadanya yang mengacung
bergerak naik turun seirama dengan nafasnya yang tersengal-
sengal.
"Kita berhasil!" kata Lia dengan senyum penuh kemenangan.
Wajahnya lebih berseri, walaupun ada darah yang menetes dari
dahi dan pipinya.
"Semoga kamu benar", kata Vita tenang.
"Kita masih harus keluar darihutan ini dan mencari jalan kembali ke
kota. Aku sendiri nggak tau kita ada di mana. Kamu tau?"
Saat itulah terdengar gonggongan anjing. Mereka langsung berdiri
dan berlari lagi, mereka berlari tanpa mengetahui arah mereka.
Anjing-anjing itu terdengar semakin dekat dan gonggongan
mereka terdengar makin keras. Vita dapat mendengar suara
teriakan penjaga-penjaga di sela gonggongan ajing itu, dan itu
membuat ia makin ketakutan dan berlari makin cepat. Hutan itu
makin gelap dan mereka sekarang sama sekali tidak tahu sedang
menuju ke arah mana. Yang mereka inginkan hanya melepaskan
diri dari regu pencari di belakang mereka.
Ketika mereka sampai di sebuah daerah kecil yang terbuka tiba-tiba
saja mereka sudah dihadang oleh sekelompok penjaga, dan setiap
kelompok memegang rantai yang mengikat seekor anjing
doberman yang besar dan hitam. Doberman itu menggonggong
dan melonjak-lonjak berusaha
mendekati Vita dan Lia tak terkendali. Salah seorang dari penjaga
berteriak dan doberman tadi langsung diamdan duduk di depan
masing-masing kelompok. Lia dan Vita langsung jatuh berlutut
ketakutan. Usaha mereka untuk melarikan diri gagal total.
"Betul juga kata komandan!" kata salah seorang penjaga.
"Yang dua ini pasti berusahalari!"
"Ya benar, kita semua pasti dapet hadiah malem nanti!" kata yang
lain.
"Iket mereka lalu seret balik ke penjara."
"Tunggu!" kata penjaga yangtadi menenangkan doberman.
"Masa anjing-anjing ini nggak dapet bagian. Mustinya mereka
dapet hadiah, kan mereka yang nemuin cewek-cewek ini!"
Rasa mual langsung menyerang perut Vita, karena ia bisa
menebak maksud penjaga itu. Sambil ditertawai oleh penjaga-
penjaga itu, Vita dan Lia didorong hingga jatuh tersungkur di atas
siku dan lutut, dan kaki-kaki mereka ditarik membuka lebar-lebar.
Sementara dua penjaga memegangi tubuh Vita, penjaga yang
ketiga menggiring seekor dobermanmendekati tubuh Vita dari
belakang. Vita dapat merasakan hembusan nafas ajing itu di
pantatnya dan ia mendengar anjing itu mendengus-dengus.
Tubuh Vita mengejang ketika lidah anjing itu menjilati lubang
kemaluannya yang mengirimkan sensasi ke seluruh tubuhnya.
Dan tiba-tiba kaki depan doberman itu menghujam ke pinggulnya
dan batang kemaluan binatang itu masuk ke dalam lubang
kemaluan Vita. Dengan perut mual Vita hanya bisa diam tak
bergerak ketika doberman itu mulai bergerak memperkosanya
dari belakang. Sementara penjaga-penjaga itu mulai tertawa lagi
melihat adegan di depan mereka.
Perlahan tubuh Vita mulai bereaksi atas gerakan doberman itu dan
tubuhnya mulai bergerak seirama dengan gerakan doberman.
Lubang kemaluan Vita perlahan mulai terangsang ketika gerakan
Vita makin seirama dengan gerakan doberman di belakangnya.
Tubuh Vita mulai berkeringatlagi dan nafasnya makin tersengal-
sengal. Vita mulai mengerang sembari menelan ludah dan
pandangannya mulai kabur. Tubuh Vita mulaimenuju orgasme
yang makin lama makin memuncak di
sekujur tubuhnya. Dan ketikadoberman itu melolong, Vita
merasakan sperma anjing memenuhi lubang kemaluannya dan ia
menjerit dan mengerang nikmat. Doberman itu lalu mundur
danseekor anjing lain menggantikan posisinya. Kembali Vita
merasakan sebuah daging panas masuk ke dalam lubang
kemaluannya dan doberman itu mulai menyetubuhinya. Dengan
tubuh makin bergejolak mendekati orgasme Vita masih sempat
melihat Lia yang ada di seberangnya, ia melihat Lia yang meronta-
ronta karena seekor doberman lain sedang menyetubuhinya juga.
Vita seperti sedang bermimpimelihat itu semua, yang nyata
baginya hanyalah orgasme dalam tubuhnya yang makin
mendekati puncak. Dan ketika dobermankedua menyemburkan
spermanya, Vita menjerit dihantam gelombang orgasmeyang
kedua. Vita tidak tahu lagi berapa doberman lagi yang
menyetubuhinya, tapi ketika anjing terakhir selesai, tubuh Vita
langsung tersungkur kelelahan. Dari lubang kemaluan Vita
mengalir sperma anjing dan di pinggulnya juga dilumuri oleh
sperma mereka. Vita terus berbaring tak bergerak selama
beberapa menit, terengah-engah dan gemetar ketika gelombang
orgasme yang tersisa masih mengalir ke seluruh tubuhnya.
Dengan mata terkejap-kejap ia melihat ke arah Lia, dengan seekor
doberman di depannya dan batang kemaluan anjing itu
dimulutnya, berusaha mengulum dan menjilati hingga akhirnya
anjing itu menggeram dan sperma menyembur ke wajah Lia.
Setelah itu seorang penjaga mendekat dan menarik kepala Vita
sambil mendekatkan batang kemaluannya ke mulut Vita. Tanpa
bisa berpikir jernih lagi Vita membuka mulutnya dan mulai
mengulum dan menjilat batang kemaluan laki-laki itu. Vita terus
mengulum sementara batang kemaluan lain juga masuk ke
lubang kemaluannya dan mulai bergerak. Vita sudah tidak
menyadari keadaan sekelilingnya lagi. Semuanya tampak kabur
sampai akhirnya gelap gulita. Vita mengulum batang kemaluan
yang besar itu dengan penuhnafsu, lidahnya menjilati batang
kemaluan hingga pangkalnya. Nafas Vita tersentak ketika sebuah
batang kejantanan lain menghunjam ke anusnya. Vita sedang
dalam posisi merangkak. Buah dada Vita mengayun-ayun ketika
tubuhnya mulai bergerak didorong oleh gerakan batang kemaluan
di anusnya.Tubuh Vita segera berkeringat ketika Vita dengan
sekuat tenaga membuat dua orang itu mencapai klimaks. Vita
sendiri telah mengalami dua kali orgasme sepanjang hari itu, dan
ia sadar dirinya masih akan mengalami orgasme demi orgasme
sebelum akhirnya ia kembali ke penjara lagi.
Sekarang Vita sudah menjadipelacur bagi penjara itu. Ia harus
melayani setiap orang yang sanggup dan mau membayar
tubuhnya. Penjaraitu ternyata memiliki kegiatanpelacuran kelas
tinggi. Bisnisman dari manca negarayang pernah mendengar
tentang penjara itu kebanyakan mengetahui tentang kegiatan
terselubungitu, tak terkecuali juga pejabat-pejabat negara kelas
tinggi yang kadang juga menggunakan tubuh Vita dan tubuh
gadis lainnya yang sudah dipilih sendiri oleh komandan penjara.
Malam itu Vita harus melayanidua orang dari Inggris yang sudah
membayar US$ 1.000 kepada komandan untuk dapat
menggunakan tubuhnya selama delapan jam. Tiga minggu yang
lalu Vita melayani seorang pejabat dari Brunei. Ia membayar US$
2.000 agar ia dapat memecuti tubuh Vita yang menjerit dan
mohon ampun, selama enam jam berturut-turut. Vita tidak dapat
bergerak selama enamhari setelah peristiwa itu.
TAMAT

Penyesalan Yang terlambat



"Dadanya montok, sayang kakinya bisulan. Yang satu itu boleh juga, wah, celana dalamnya berwarna hitam" Andy sedang duduk di kantin kampusnya bersama teman-temannya.Biasanya Andy suka bercanda dan tertawa keras-keras bersama teman-temannya. Tapi beberapa hari ini dia kelihatan agak lain dari biasanya. Bila sedang beradadi kantin sekolah, dia kelihatan asyik memandangi orang-orang yang lewat, atau lebih tepatnya cewek-cewek cantik dan seksi yang sedang lewat.
Tiba-tiba Tono yang sedang duduk di samping Andy menepuk bahunya sambilberkata. "Hei, ada apa denganmu? Kamu liat apa sih? Kok diam aja dari tadi."
"Ah.. tidak.." Jawab Andy, pandangannya tetap terarah pada cewek cakep yang sedang duduk di seberang meja. Andy sedang mencoba untuk melihat celana dalam cewek tersebut.
Tono mencoba mengikuti pandangan Andy, lalu dia tertawa keras-keras sambil menepuk-nepuk bahu Andy lebihkeras dari sebelumnya.
"Ada apa sih, sakit tau." KataAndy dengan kesal.
"Jangan-jangan.. kamu tertarik ama si Susi yah." Kata Tono.
"Apa.. maksudmu." Wajah Andy sedikit memerah, karena ketahuan sedang memandangi Susi.
"Andy tertarik ama Susi? Wah ini berita besar nih. Ntarkita sebarkan pada teman-teman sekelas." Kata Iwan yangduduk berhadapan dengan Tono.
"Hei, jangan macam-macam ya kalian. Awas kalo kalian berani bilang." Ancam Andy.
"Wah, mengancam nih. Ini berarti.. dia memang ada maksud sama si Susi." Tawa Iwan.
"Ah sudahlah, bosan aku bicara sama kalian." Kata Andy sambil bangkit berdiri dari kursinya dan kembali ke kelasnya.
"Udah bosan sama kita katanya." LedekTono."Sekarang dia udah mau sama si Susi."
Teman-teman lain yang juga duduk satu meja dengan Andy tertawa terbahak-bahak.
Saat ini Andy sedang memasuki tahun kedua pada kuliahnya. Entah kenapa, akhir-akhir ini, gairah sex Andy menjadi lebih tinggi daribiasanya. Setiap kali melihat cewek seksi yang pakai rok mini lewat, dia suka berangan-angan sedang bercumbu dengan cewek
tersebut, melepaskan BH dancelana dalamnya perlahan-lahan, kemudian meremas-remas kedua dadanya, lalu mengelu-elus vagina-nya yang lembut..
*****
"Aku pulang." Kata Andi.
Seperti biasanya, setelah melemparkantasnya ke dalam kamarnya, dia langsung menuju dapur untukmencari sesuatu untuk dimakan. Akan tetapi, alangkah terkejutnya dia, saat dia sampai di dapur, dia melihat seorang cewek berambut panjang yang tidakdikenalnya sedang memasak indomie.
Andy spontan berkata dengan agak kasar. "Siapa kamu!"
Cewek itu membalikkan tubuhnya, dan terlihatlah duabuah dada yang besar dan montok, pinggul yang rampingsertasepasang kaki yang halus.
Andy terkesima sejenak, apalagi cewek itu sedang mengenakan celana pendek serta T-shirt berwarna putihyang tidak menutupi bagian pusarnya.
"Er.. saya.. saya mahasiswa baru yang akan menginap disini." Jawab cewek itu, wajahnya yang cantik dan polos kelihatan cemas dan khawatir, karena dia takut dia akan disangka maling.
"Oh iya." Kata Andy. Dia baru teringat akan perkataan orang tuanya, bahwa ruang kosong yang ada di lantai satu akan disewakan kepadadua orang mahasiswa tahun pertama.
"Tapi.. bukankah ada dua orang? Yang satu lagi ada dimana?" Tanya Andy.
"Er.. teman saya besok baru bisa datang." Jawab gadis itu.
"Oh, begitu ya, em.. nama saya Andy. Barusan.. sori yah, soalnya saya lupa." Kata Andy dengan wajah yang agak memerah, soalnyabarusan dia telah membentaknya dengan keras.
"Oh, tidak apa-apa. Nama saya Elisa." Kata gadis itu.
*****
Jam di dinding menunjukkan pukul 5 sore. Andy sedang duduk di lantai kamarnya, nafasnya terengah-engah, tangan kirinya sedang membalik-balik halaman majalah Playboy yang dia pinjam dari temannya, sementara tangan kanannya sedang mengocok-mengocok penisnya dengan cepat.
Tidak lama kemudian, saat dia merasa akan orgasme, dia cepat-cepat mengambil kantong plastik yang sudah disediakan disampingnya, laludisemprotkan spermanya ke dalam kantong plastik tersebut.
Untuk beberapa saat, Andy
duduk termenung di lantai kamarnya, sambil membayangkan tubuh Elisa yangseksi.
*****
Malam itu, Andy tidak bisa tidur. Setelahberguling-guling di tempat tidurnya selama setengah jam, akhirnya dia memutuskan untuk turun ke dapur untuk mencari makanan. Orang tua Andy sedang bepergian keluar kota bersama kedua adiknya yang kebetulansedang liburan. Mereka baru pulang pada keesokan harinya, jadi rumah Andy menjadi lebih sepi dari biasanya.
Malam itu rumah Andy hanya dihuni oleh 4 orang, yaitu: Andy, tantenya, seorang pembantu rumah tangga, dan mahasiswi yang baru masuk itu.
Kamar Andy terletak di lantai dua, sementara kamar tantenya, dan kamar si pembantu rumah tangga terletak di lantai tiga.
Saat Andy tiba di lantai satu dan hendakmenuju ke dapur, dia melihat Elisa baru saja keluar dari toilet sambil mengenakan piyama yang sedikit tembus pandang. Elisamelihat ke arah Andy dan tersenyum, kemudian dia langsung menuju ke kamarnya yang terletak di lantai satu.
*****
Jam dinding yang tergantung di dapur menunjukkan pukul 12.30 malam. Andy sudah menghabiskan semangkuk indomie, dan sekarang sedang duduk melamun di dapur. Dia tidak bisa melupakan lekuk tubuh Elisa yang seksi itu. Semakin dipikir, Andy semakin bernafsu, dan akhirnya, setelah duduk melamun di dapur selama sepuluh menit, Andy memutuskan untuk memasuki kamar Elisa dan melihat tubuhnya secara langsung.
Mula-mula Andy kembali ke kamarnya untuk mengambil kunci kamar Elisa yang dititipkan ibunya kepadanya. Ibu Andy takut kalau-kalau mahasiswi yangbaru masuk itu akan melakukan perbuatan terlarang di kamartersebut, sehingga dia menitipkan kunci cadangan kepada Andy.
Andy lalu turun lagi ke dapur dan mematikan lampu dapur, sehingga sekarang suasananya menjadi gelap gulita. Setelah itu Andy langsung menuju ke kamar Elisa. Saat Andy memasukkankunci tersebut dan memutarnya, terdengar bunyi"Klik!" yang lumayan keras, karena waktu itu sudah larut malam, sehingga bunyi yang kecil pun terdengar cukup jelas
Andy menunggu sejenak karena takut kalau-kalau Elisa terbangun. Setelah memastikan bahwa Elisa masih tertidurlelap, dia lalu memasuki kamar Elisa, menutup pintu tersebut dengan perlahan-lahan, dan mengunci pintu tersebut, untuk berjaga-jaga.
Andy lalu bergerak ke tempattidur Elisa.Elisa tidak menutup tirai jendela kamarnya, sehingga cahaya bulan yang berasal dari luar adalah satu-satunya penerangan di kamar itu, tapicukup bagi Andy untuk melihat sekeliling ruangan.
Saat itu Elisa sedang tidur menghadap ke samping sambil memeluk gulingnya. Andy lalu berdiri di samping tempat tidur Elisa sambil menatap posisi tidurnya. SaatAndy melihat wajah Elisa yang polos dan lembut, untuksesaat gairah sexnya hilang,digantikan oleh suatu perasaan aneh yang bergejolak dihatinya.
Namun saat Andy melihat punggung Elisa, terlihat baju piyamanya agak tersingkap ke atas, dan celana dalamnyayang berwarna cerah menyembul keluar dari celanapanjangnya. Tiba-tiba saja, gairah sex Andy muncul kembali.
Andy lalu dengan tangan yang gemetaran mencoba memegang pantat Elisa, dan pada saat tangannya bersentuhan dengan pantat Elisa, kontan batang penis Andy menegang.
Andy biasanya hanya melihat cewek bugil melalui majalah atau VCD porno saja, jadi diatidak pernah melihatnya secara langsung. Pada saat ini, seorangcewek seksi sedang terbaring di depan matanya, tentu saja gairah sex-nya langsung mencapai batas maksimal.
Akhirnya Andy tidak tahan lagi. Dia lalu memutarkan tubuh Elisa ke arahnya, melepaskan tangan Elisa darigulingnya, lalu mengambil guling tersebut dan meletakkannya di atas lantai.
Kemudian Andy melepaskan kancing baju Elisa satu persatu. Saat Andy selesai membuka baju tidur Elisa, terlihatlah, BH yang berwarnaputih danbercorak bunga-bunga menutupi buah dada Elisa yang besar, pada saat ini, batang penis Andy kontanmenegang hingga batas maksimal. Saat-saat ini hampir sama seperti saat Andy melihat gambar porno untuk pertama kalinya.
Dengan tangan yang semakingemetaran, Andy lalu
mengelus-elus dada Elisa yang masih terbungkus BH itudengan perlahan-lahan. Saking bergairahnya, Andy bahkan merasakan bahwa batang penisnya ikut bergetar.
Andy lalu menurunkan celana panjang Elisa perlahan-lahansampai pada lututnya, dan terlihatlah celana dalam Elisa beserta pahanya yang mulus.
Tangan kanan Andy lalu mengelus-elus paha Elisa yang lembut itu, sementara tangan kirinya meremas-remas bagian atas dada Elisayang tidak tertutup oleh BH dengan perlahan-lahan. Setelah mengelus-elus paha dan dada Elisa selama beberapa saat, Andy merasa bahwa dia sudah tidak tahan lagi. Ingin rasanya dia melepaskan celana dalam Elisa, dan menusukkan batang penisnyakuat-kuat ke dalamnya.
Akan tetapi, pada saat inilah Elisa terbangun dari tidurnya.Saat Elisa membuka matanya,dia sangat terkejut karena seseorang sedang berdiri di samping tempat tidurnya sambil memegangi paha dan dadanya. Kontan dia menjerit"Tolong..!"
Melihat hal ini, secara refleksAndy langsung menutup mulutElisa dengan tangan kanannya, dan dia juga segera tidur tertelungkup di atas tubuh Elisa supaya Elisatidak melarikan diri. NamunElisa juga tidak menyerah begitu saja, dia terus berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman Andy, kedua tangannya terus sembarangan pukul, dan kedua kakinya juga terus-menerus menendang.
Selama kira-kira lima menit, Elisa terus meronta dan meronta, namun biar sekuat apapun dia memukul dan menendang, dia tetap tidak dapat menyingkirkan tubuh Andy yang sedangmenekannya dengan keras. Namun pada saat sinar bulanyang melalui jendela mengenai wajah Andy, wajah Elisa memperlihatkan ekspresi terkejut yang teramat sangat. Air mata tiba-tiba mengalir turun membasahi pipinya, dan entah kenapa, perlawanan Elisa berangsur-angsur melemah, dan pada akhirnya dia malah tidak memberikan perlawanan sama sekali, entah karena tenaganya telah terkuras habis, atau karena dia sudah pasrah akan nasibnya, atau mungkinjuga karena alasan lain.
Rintihan dan rontaan Elisa tadi malah membuat nafsu
sex Andy semakin meningkat,dan pada saat ini nafsu sex-nya sudah mencapai tahap klimaks. Melihat Elisa yang sudah tidak memberikanperlawanan lagi, Andy langsung meremas-remas tubuh Elisa dengan kasar.
Mula-mula Andy melepaskan tangan kanannya dari mulut Elisa dengan perlahan-lahan.Setelah melihat bahwa Elisa tidak berteriak lagi, dia langsung meremas-remas kedua dada Elisa yang masih terbalut BH berwarna putih itu dengan bernafsu.
Tidak lama kemudian, dia punmerobek baju piyama Elisa, dan membuangnya ke lantai. Rintihan kesakitan Elisa membuat Andy semakin bergairah. Andy lalu melepaskan celana panjang Elisa dan sementara kedua tangannya tetap meremas-remas dada Elisa, lidahnya menjilat-jilat vagina Elisa yang masih terbungkus oleh celana dalam itu.
Setelah selang beberapa waktu, Andy lalu menciumi bagian dada Elisa yang tidak tertutup oleh BH, sekaligus menjilatinya. Andy juga menciumi bagian leher dan bibir Elisa dengan paksa.
Setelah puas menciumi Elisa, Andy lalu melepaskan BH dan celana dalam Elisa, sehingga sekarang Elisa sedang dalamkeadaan telanjang bulat dan dalam posisi tidur terlentang di atas tempat tidurnya.
Melihat kedua dada Elisa yang besar dan berisi, serta vaginanya yang dipenuhi oleh bulu-bulu halus, Andy tidak dapat menahan dirinya lebih lamalagi. Dia langsung melepaskan baju, celana, dancelana dalamnya, sehingga mereka berdua sekarang dalam keadaan telanjang bulat.
Tangan kiri Andy lalu meraba-raba vagina Elisa, sementara tangan kanannya memutar-mutar puting susu Elisa. Perbuatan Andy membuat tubuh Elisa sedikit bergetar karena saking gelinya. Tidak lama kemudian,Andy merasakan vagina Elisamulai basah danmengeluarkan cairan.
Andy lalu menusukkan batangpenisnya ke dalam vagina Elisa. Tindakan ini, membuat Elisa menjerit kesakitan, namun Andy sudah tidak peduli lagi. Walaupun Elisa menangis terisak-isak, Andy tetap saja mencengkram kedua dada Elisa sambil memompa vaginanya dengan keras. Andy yang sekarang sudah kehilangan akal
sehatnya dan sudah dikuasaioleh hawa nafsu. Sekarang tujuannya hanya satu, yaitu menyetubuhi gadis yang sekarangsedang tidur terlentang di hadapannya.
Namun entah karena rasa takut atau malu, Elisa berusaha untuk menahan danmemperkecil suara teriakannya.
Sementara itu, Andy terus menggerakkan pantatnya naik turun sesuai irama. Rintihan kesakitan Elisa hanya membuatnya semakin bersemangat.
Walaupun penis Andy sedangmelakukantugasnya keluar masuk vagina Elisa, tangannya juga tidak tinggal diam. Kedua tangannya terus meremas-remas kedua dada Elisa dengan keras, sehinggakadang-kadang Elisa merintih."Ahh.. sakit bang.. AHH.. jangan bang.."
Setelah memompa vagina Elisa selama kira-kira 15 menit, Andy akhirnya menyemburkan spermanya kedalam vagina Elisa, membuat Elisa menjerit tertahan.
Biasanya setelah ejakulasi penis Andy akan menjadi lemas dan mengecil, dan dia juga akan terduduk lemas, akan tetapi karena ini adalahpertama kalinyaAndy melakukan sex nyata denganseorang wanita, sehingga penisnya tetap saja menegang, dan rasanya dia masih punya kekuatan untuk melakukannya sekali lagi, atau bahkan mungkin dua kalilagi.
Namun Andy tidak ingin terburu-buru, dia ingin menikmati malam ini hingga sepuas-puasnya. Andy lalu memain-mainkan kedua dada dan puting susu Elisa. Mula-mula dia meremas-remas dada Elisa, seperti tukang susu yang sedang memerah susu sapi. Lalu dia memutar-mutar puting susu Elisa, dan menjilatinya serta menghisapnya.
Mulut Andy menghisap-hisap dada sebelah kiri Elisa, sedangkan tangan kanannya meremas-remas dada Elisa yang satu lagi. Lalu tangan kirinya digunakan untuk meraba-raba paha dan vagina Elisa.
Gerakan Andy yang makin lama makin mengganas itu membuat Elisa merintih dan meronta. "Jangan bang.. cukup bang.. ahh.. Akhh.. sakit bang.." Namun Andy tidak peduli. Andy dengan tubuhnya yang lumayan kekar itu tetap menekan tubuh Elisa, sehingga dia tidakbisa banyak bergerak.
Setelah menghisap puting susu Elisa selama beberapa saat, Andy lalu menurunkan
kepalanya sampai sejajar dengan vagina Elisa, dan diapun mulai menjilat-jilati vagina Elisa. Mula-mula Andy menjilati bagian luar vagina Elisa. Kemudian secara perlahan-lahan dia pun mulai menjilati bagian dalam vaginaElisa, sambil sesekali menusuk-nusukkan lidahnya kedalam vagina tersebut.
Gerakan lidah Andy yang semakin mengganas itu membuat Elisa merintih dan mengerang. "Ah.. geli bang.. Ahh.. Ahh.. AHH.. jangan.. bang.."
Setelah puas menjilati vaginaElisa, Andylalu mengangkat kedua kaki Elisa dan meletakannya di atas kedua pundaknya. Andy lalu kembalimenusukkan penisnya ke dalamvagina Elisa dan menekan kedua paha Elisa hingga menyentuh kedua dadanya sendiri, lalu Andypun mulai memompa vagina Elisa lagi.
Melihat hal ini, Elisa berusahauntuk menolak tubuh Andy. Namun tenaganyasaat ini sudah terkuras habis, sehingga dia hanya pasrah saja, sambil sesekali merintihdan mengerang.
Mula-mula pantat Andy bergerak maju mundur dengan perlahan, dan gerakannya sedikit demi sedikit dipercepat. Namun sesudah lebih dari 10 menit, pantatnya digerak-gerakkan dengan cepat dan kasar, sehingga suara rintihan Elisaterdengar semakin keras danterputus-putus.
Tidak lama kemudian, Andy pun menembakkan spermanya ke dalam vagina Elisa untuk yang kedua kalinya.
Walaupun sudah berejakulasiuntuk yang kedua kalinya, namun nafsu sex Andy tetap saja tinggi. Dia lalu menggantiposisi Elisa dan mulai memompa vaginanya lagi, sambil meremas-remas keduadadanya.
Kali ini Elisa tidak merintih dan merontalagi, badannya tergeletak lemas di atas ranjang. Dia merasakan dadadan vaginanya sudah mati rasa. Matanya menatap ke atas rembulan yang sedang menggantung di langit malam. Pandangannya menerawang jauh..
*****
Keesokan harinya, kedua orang tua Andy beserta adik-adiknya akhirnya pulang dari rekreasi. Teman Elisa yang satu lagi juga telah tiba di rumah Andy.
Namun Elisa sepertinya tidak mengatakan hal tersebut kepada siapa-siapa, termasuk teman sekamarnya,soalnya semua orang
melakukan kegiatan sehari-harinya seperti biasanya, dan setiap kali Andy berpapasan dengan Lidya, teman sekamar Elisa, Lidya selalu tersenyum kepadanya,seakan-akan antara Andy dan Elisa tidak pernah terjadiapa-apa.
Satu hal yang berubah adalah, Elisa selalu berusahauntuk menghindari Andy, sama halnya dengan Andy, setiap kali melihat Elisa, dia juga selalu berusaha untuk menghindar.
Lima hari kemudian, Elisa tiba-tiba mengatakan bahwa dia hendak pindah ke tempat lain. Hal ini tentu saja mengejutkan semua orang. Sewaktu ditanya alasannya, dia hanya berkata bahwa tempat kosnya yang baru lebih dekat dengan kampusnya, dan Lidya juga ikut pindah bersamanya.
Setelah Elisa pindah keluar, Andy masukke kamar itu lagi.Dia melihat-melihat ruangan itu sejenak, kemudian saat dia hendak melangkah keluar, dia melihat keranjangsampah kecil yang terletak disudut ruangan hanya terdapat tiga gumpalan kertas. Karena penasaran, Andy lalu mengambil tiga kertas tersebut, dan diluruskannya kertas-kertasitu.
Kertas yang pertama hanya berisi coret-coretan yang tidak penting. Sedangkan kertas yang kedua dan ketiga merupakan sobekan dari sebuah diari. Kertas yang kedua hanya berisi tentang perjalanan Elisa dari rumahnya sampai ke rumah Andy. Sedangkan saatAndy selesai membaca kertas yangterakhir, tanpa disadarinya, air matanya mengalir turun membasahi pipinya. Hatinya serasa bagaikan disayat sembilu.
Isi kertas yang terakhir adalah sebagai berikut: "lalu saat saya sedang memasak indomie di dapur, tiba-tiba seorang cowok membentakku.Saya sangat terkejut. Tapi setelah kami berbincang-bincang, rupanya dia adalah anak pemilik rumah ini, namanya Andy. Menurutku orangnya lumayan cakep, dan entah kenapa, sewaktu saya berbincang-bincang dengannya, rasanya ada sebuah perasaan aneh muncul di hatiku.
Siang itu tidak ada hal yang istimewa, dan malamnya sayamakan malam bersama Andy dan tantenya.
Setelah makan malam saya langsung kembali ke kamar dan membaca buku sampai lupa waktu. Malam ini haid
saya datang lagi, sungguh membuatku kesal. Akan tetapi, mungkin saya juga harus berterima kasih kepadanya, karena saat saya keluar dari toilet, sayaberpapasan dengan Andy. Saya hanya tersenyum kepadanya karena badan saya sudah lemas gara-garahaid, padahal sebenarnya saya ingin berbincang-bincang banyak dengannya.
Kenapa ya setiap kali bertemu dengan Andy, jantungku selalu berdebar keras? Apakah mungkin, saya jatuh cinta kepadanya? Wah, jadi malu nih.
Baiklah, besok saya pasti akan mengajaknya ngobrol. Semoga besok cepat datang."

Perkosaan : Dian Sarjana Cantik Mulus



lulusan ESP sebuah universitas negeri terkemukadi Palembang. Tubuhnya langsing dan padat. Rambutnya pendek ala Demi Moore. Ia sangat gemar memakai pakaian ketat dan jins ketat. Banyak teman laki-lakinya yang berhasrat menggagahinya. Salah satunya adalah Romi. Dian memang cukup supel dalam bergaul dan sedikit genit. Suatu malam Dian minta Romi mengantarnya ke suatu acara. Dan Romi tahu inilah kesempatan terbaiknya. Ia telah mempersiapkan segalanya, termasuk obat perangsang yang sangat kuat, dan sebuah tustel. Maka malam itu sepulang dariacara sekitar jam 9 malam, Romi sengaja mengambil jalanmemutar lewat pinggiran kotayang sepi. Dian terkejut merasakan sesuatu terjadi dalam tubuhnya. Ia merasa terangsang, sangat terangsang. Dian tak tahu Romi sudah mencampur minumannya dengan obat perangsang dosis tinggi. Lelaki itu tersenyum melihat Dian gelisah. Tiba-tiba Romi menghentikan mobilnya ditepi jalan yang sepi. "Dian, kau mau ini??" Romi tiba-tiba menurunkan retsletingnya, mengeluarkan penisnya yang talah mengeras dan membesar. Dian menatapnya terkejut, tubuhnya lemas tak berdaya,
"J.. Jaangan. Romi. Aku.. Harus balik." Romi menarik kepala Dian, menundukkan gadis itu, menghadapkannya pada penisnya. Diantak bisa menguasai dirinya, langsung membuka mulutnya dan segera saja Romi mendorong masuk penisnya ke dalam mulut Dian. "Akhh.." Romi mengerang nikmat. Dian menangis tak berdaya menahan gejolak nafsunya. Romi mulai menggerakkan kepala Dian naik turun, mengocok penisnya dengan mulutnya. Suara berdecak-decak liur Dian terdengar jelas. Tiba-tiba Romi menjambak rambut Dian hingga Dian tersandar kembali ke jok. "Sudah..! Romi!! Sudah..!" Dian menangis sesenggukan, terengah-engah. Tubuhnya lemas. Romi dengan cepat menarik kaos ketat Dian hingga lepas. DadaDian yang kencang menculat keluar. Kemudian ia menurunkan retsleting jins Dian dengan tak sabar, memelorotkannya hingga lepas. Tubuh Dian yang langsing dan sintal itu kini hanya dibalut bra dan celana dalam katun hitamnya.
Membuat Romi semakin bernafsu. "Oii Dian, kau ni seksi nian. Aku ingin nelanjangi kau.." Romi menarik Dian dan melentangkannya di jok belakang kijang itu. Dian hanya mampu manangissambil terengah engah. Romi menarik celana dalam Dian dengan cepat, kemudian menarik putus branya. Dian telanjang bulat. Kemudian Romi mengambil sebuah tusteldan memfoto Dian beberapa kali. Romi membukai pakaiannya sendiri dengan bernafsu. Dian terus menangis tak berdaya melihat kemaluan Romi yang besar dan panjang. Romi mulai mengangkangkan kaki gadis itu kemudian menindihi Dian dengan bernafsu. Payudara Dian yang kejal dan kencang disedot sedotnya hingga tubuh Dian menggeliat geliat tak menentu. "Ahh.. R.. Romi.. S.. Sudahh.. Jangan.." Melihat Dian menggeliat-geliat, menangis tak berdaya antara menikmati dan ingin berontak membuat Romi semakin bernafsu. Sementaramulutnya sibuk mengulum mulut Dian, Romi mengarahkan batang penisnya ke bibir vagina Dian. Dian hampir menjerit ketika tiba-tiba Romi menekan pinggulnya keras, batang penisnya yangpanjang dan besar masuk dengan paksa ke dalam tubuh Dian. Romi mulai menggenjot gadis itu. Kedua tangan Dian ditekannya di atas kepala Dian di atas jok, sementara ia mengayun, menyetubuhi Dian dengan kasar dan bersemangat. "Ohhs.. Shh. Oh. Dian. Luar biasa.. Ssh.." Romi mendesis desis nikmat. Dian hanya bisa menangis takberdaya, tubuhnya terguncang-guncang kasar, kijang itu terasa ikut berderit-derit bergerak mengikuti gerakan mereka berdua. Tiba-tiba Dian merasakan seluruh tubuhnyamengejang dalam kenikmatan.Dian mengerang dan menjerit keras, kemudian lemas. Ia orgasme. Sementara Romi tidak peduli terus menggenjotDian dengan bernafsu. Batang penisnya basah kuyupoleh cairan vagina Dian yang mengalir deras. Romi berhenti bergerak kemudian membalik Dian, menengkurapkankannya. "Sss.. Sudah Romi. Sss sudah.. Jangan." Dian hanya bisa memohon dan menangis pasrah. Romi tidak peduli, ia mulai membukai lubang anus Dian dengan jari-j arinya.
"Aku ingin nyodomi kau Dian.. Tahan." Romi terengah-engah bernafsu. Dian menahan nafas ketika dirasakannya kepala penis Romi yang besar mulai memaksa membuka lubang duburnya yang sempit. "AAKKHH!! Ampunn. R.. Romi.. AkhhH!! SAKIT!!" Dian meronta hingga Romi terjatuh dari jok.
Secara reflek Dian membuka pintu mobil dan berlari keluar, namun perih diselangkangannya membuatnya limbung dan tersungkur di semak belukar.Mereka berada dipinggiran kotaPalembang yang gelap dan penuh belukar. Romi segera menyergap dari belakang, memiting tangan Dian kemudian mengikatnya. Kemudian menyusul kedua kakinya. Dian tertelungkup tak berdaya, menangis memohon, "Ampun Romi.. Jangan.." Tanpa menunggu lagi Romi kembali menindih punggung Dian, kemudian memaksakan penisnya masuk ke lubang dubur Dian. "AKHH!!" Dian menjerit kesakitan ketika Romi mendesak masuk, senti demi senti."Nikmati bae Diann.. H!" Tiba-tiba Romi menekan dengan keras, membuat seluruh batang penisnya masuk ke dubur gadis itu. Tubuh Dian mengejang kesakitan. Pandangannya berkunang-kunang menahan sakit. Walaupun penisRomi sudah dibasahi cairan vaginanya, masih tetap terasa seret dan kesat. Kini Romi mulai mengeluarmasukkannya, dan setiap ia bergerak tubuh Dianmengejang kesakitan. Dian menangis dan mengerang kesakitan, namun hal itu malah membuat Romi semakin bernafsu menyodominya dengan kasar. Akhirnya Dian lemas dan hanya bisa merintih kesakitan. Dian di sodomi ditepi jalan, diatas semak belukar. Tiba-tiba sekelebat cahaya senter membuat Romi yang tengah bernafsunya berhenti.
"Hei! Lagi ngapain itu!!" Tiga orang bertubuh tegap muncul. Romi segera mencabut penisnya kemudian berdiri. Dian ambruk kesakitan. Dian hanya dapat melihat keempat lelaki itu berbicara tak jauh darinya, menunjuk-nunjuk dirinya sambil tersenyum-senyum. Tiba-tiba Romi menarik tubuh Dian, mendudukannya, sementara ketiga orang tadi tiba-tiba membuka celana masing-masing. "Tolong Pak. Aku diperkosa lanang inii!!"Dian memohon mohon.
Tapi salah seorang dari orang itu tiba-tiba menjambak rambutnya kemudian mengarahkan penisnya kemulut Dian. "Aku dak peduli! Sekarang kulum punyo aku ini! kalau tidak kutembak disinila!!" Dian menangis ketakutan, ketiga orang itu malah minta jatah. Dengan terpaksa Dian mulai mengulum dan mengemut batang penis milik orang itu, sementaradua rekannya dan Romi mendekatinya. Orang itu menarik kepala Dian lepas dari penisnya. Penisnya sudah menegang penuh, besar dan panjang. Mereka membentang terpal ditepi jalan, kemidian orang itu melentangkantubuhnya. Temannya mengangkat tubuhDian dan mengangkangkannya diatas rekannya tadi. Ketika penisnya tepat berada di vagina Dian, mereka menarik tubuh Dian hingga penis orang itu masuk dengan lancar ke selangkangan Dian.
Dian menangis ngilu dan perih. Dian ditengkurapkan. Sementara vaginanya terus dipompa dari bawah, seseorang dari mereka memaksa Dian membuka mulutnya dan mengulum penisnya. Kepalanya dipegang erat-erat kemudiandigerakkan maju mundur dengan kasar. Sementara yang satu lagi meremas remas kedua payudara Dian, memilin-milin putingnya yang coklat dan runcing. Romi tiba-tiba berlutut di belakangDian, kemudian kembali memaksa masuk ke dubur Dian. Tubuh Dian menegang dan mengejang kesakitan. Jeritannya tertahan karena mulutnya tersumbat penis. Dian hanya bisa menangis dan mengerang merintih tertahan. Romi mulai memompadubur Dian dengan bernafsu. Bergiliran dengan orang yangmemompa vaginanya dari bawah. Tiba-tiba Romi mengerang dan menekankan penisnya sedalam-dalamnya ke dalam anus Dian, bersamaan dengan itu Dian dapat merasakan semburan spermanya mengisi duburnya.Belum sempat Dian bernafas normal, seorang yang tadi sibuk dengan payudaranya menggantikan posisi Romi, menduburinya dengan kasar,dengan bantuan sisa sperma Romi di anusnya. Peluh sebesar jagung mengalir disekujur tubuh Dian, bercampur dengan peluh pemerkosanya. Romi mengambil tustel di mobilnya kemudianmemfoto adegan Dian yang diperkosa tiga lelaki bersamaan,
disemua lubang ditubuhnya, vagina, anus dan mulutnya. Dian yang telanjangbulat tengkurap diatas pemerkosanya yang memeluknya erat, sementara seorang lagi yang tengah mengerjai duburnya dengan semangat mencengkeram pinggulnya, dan seorang lagi menjambak rambutnya memaju mundurkan kepalanya, memaksa Dian mengulum penisnya. Hingga tiba-tiba kepala Dian dipegang erat, penis dimulutnya dimasukkan hingga ke tenggorokannya, kemudian cairan sperma mengalir deras mengisi rongga mulutnya. "Telenn!! Semua! Cepat! Aakhh!" Dian gelagapan tak bisa bernafas terpaksa menelan semua cairan kental itu. Kemudian lagi-lagi cairan sperma memuncrat mengisi dubur dan vaginanya. Dian pingsan. Ketika sadar ia sudah didalam mobil, berpakaian lengkap, Romi menyeringai disebelahnya. Seminggu setelah kejadian di tepi sungai Musi itu, Dian tengah menunggu rumahnya di daerah pasar 27 Palembang itu sendirian. Seluruh isi rumah pergi menginap di Kertapati karenaada acara keluarga, kecuali 2keponakannya yang masih berumur 5 tahun. Jam 9 malam ketika Romi tiba-tiba muncul. "Pergi dari sini!"Dian berusaha mengusir Romi. Namun dengan santai romi mengeluarkan beberap lembar foto dan diletakkannya di atas meja. Gadis ini miliknya, dan entah mengapa ia sangat terangsang jika melihat Dian tersiksa. Dian terpucatmelihat foto-foto yang diletakkan Romi diatas meja. Itu foto telanjangnya dan foto-foto adegan ketika ia digagahi beramai-ramai oleh orang malam itu."Nah, Dian sekarang nurut bae.. Tenangbae, aku janji tidak maen kasar." Romi menyeringai sambil mengelus paha Dian. Dian memang disuruh menjaga rumah itu sendirian bersama kedua ponakannya yang masih kecil yang sudah tidur. Hujan turun deras membuat udara malam itu dingin menggigit. Dian diam pasrah ketika Romi menariknya ke belakang. "Tenang be Dian, kalau tidak nurut foto kau, kusebarkan di kampung kau. Biar tahu kalau kau biso dipakek." Romi menarik Dian kedapur, pintu depan belum ditutup. Dian mendesis tak berdaya."Tenang bae, Dian. Aku cuma
sebentar.." Romi mulai meraba-raba payudara Dian yang kencang,Dian memang sudah bersiap tidur hanya mengenakan t shirt dan celana pendek saja.Puting susu Dian yang runcing tampak menonjol keluar ketika Romi terus menggerayangi dada Dian. Dian me ng gigil ketika baju kaosnya ditarik ke atas lepas oleh Romi. Dengan tangannya Romi menarik tangan Dian yang berusaha menutupi dadanya yang telanjang kemudian mulai menggerayangi payudara gadis itu dengan mulut dan lidahnya. Dian hanya dapat tersandar ketembok yang dingin sambil meringis-ringis ngilu ketika Romimenggigiti putingnya sementara tangannya denganleluasa memelorotkan celana pendek Dian hingga jatuh ke lantai. Romi terbelalak melihatcelana dalam sutra Dian yangberwarna putih dengan motif bunga itu begitu mini dan seksi. Tanpa menunggu lagi jilatan Romi turun ke perut Dian yang rata, pusarnya, kemudian lambat laun celana dalam Dian menyusul jatuh kelantai. Romi melempar semua busana Dian jauh ke sudut. Dengan sedikit paksaan Romi membentang paha Dian kemudian menjilati vagina Dian "Ohkk.." Dian terdongak merintih ngilu,antara rasa nikmat, marah dan malu menguasai dirinya ketika kedua tangan Romi mencengkeram pantatnya, membuka lebar vaginanya kemudian menjilatinya denganbernafsu. Nafas Dian terengah-engah tak terkendali mencoba menahan dirinya agar tidak terangsang. Romi berdiri kemudian membuka baju dan celananya, hingga pakaian dalamnya, kemudian memegang penisnya yang panjang dan besar. "Isep Dian, ayo. Kalau tidak ingin dikasari." Dian terpaksa berlutut dihadapan Romi, kemudian mulai menjilati batang penis Romi. Dian memejamkan matanya kemudian mulaimengocok Romi dengan mulut dan lidahnya. Romi menjambak Dian kemudian menggerakan kepala Dian maju mundur, menyetubuhi mulutnya. Suara berdecak-decak terdengar jelas disela deras air hujan. Dian berusaha semampunya agar Romi puas dan berhenti, ia menjilat, mengulum, mengocoksebisanya, mengingat film-film BF yang pernah dilihatnya. Romi mengerang-
erang nikmat, tubuhnya sampai tersandar ke meja dapur, "Ahh. Ohh. Diann. Kau memangseksi dan pintar.. Ohh.." Tiba-tiba Romi menarik tubuhDian kemudian mendudukkannya di atas meja pantry. Dian hanya diamsambil terengah-engah ketika Romi mengangkangkankedua pahanya kemudian mulai menekan pinggulnya. Dian meringis ngilu ketika penis Romi yang keras dan besar itu menerobos vaginanya. Romi mulai menyetubuhi Dian, memperkosanya dengan bertubi-tubi. Dian hanya mendengus-dengus menahandiri. Kedua tangannya mencengkeram pinggiran meja dengan kencang. Peluh membasahi tubuh mereka berdua. Dian memejamkan matanya berharap Romi selesai, sementara lelaki itu terus menyentak-nyentak, mengeluar masukkan rudalnyake dalam tubuh Dianyang padat dan langsing. Dian terperanjat ketika membuka matanya, Ada lima lelaki bertubuh besar telanjang bulat di dapuritu! Ternyata Romi membawa teman-temannya dan mereka menunggu di mobil. " Apa-apaan ini, Romi!!" Dian berontak melepaskan diri
Tapi ia tersudut disudut ruangan. Keenam lelaki itu mengepungnya."Sudahlah Dian. Kalau kau njerit tidak ada yang denger jugo. Paling ponakan kau tula. Pintu depan la kami kunci, lampu la kami matike. Kau pasti dikiro sudah tidur.. He.. He. Nurut bela.., aku janjitidak kasar, entah kawan-kawan akuni..!" Romi dan kelima temannya menyeringai bernafsu. TubuhDian lemas, ia tak dapat melakukan apa-apa lagi selain pasrah. Tangannya ditarik ketengah ruangan, kemudian disuruh berjongkok. "Ayo! Sedot punyo kami sikok-sikok!" Enam batang penis disodorkan diwajah Dian. Dansambil menangis Dian terpaksa mulai meng'karaoke'nya bergantian. "Ohh.. Hebat nian Romi, betinokauni!!" "Akhh. Aku.. Nak. Keluarr.." Srett.. Srrtt.. KepalaDian dipegangi beramai-ramai sehingga ia terpaksa menelan sperma mereka satu demi satu. "Kato kau segalo lubang Dianni biso dipakek?""Iyo! Ayo kito juburi rame-rame..!!" Dian menangis mendengarnya,"Jangann.. Ampun.. Sakit.." Dengan cepat mereka menarik tubuh Dian dan menengkurapkannya di lantai.Kelima lelaki itu mengeroyoknya, ada yang memegangi tangannya, menahan kakinya dan menunggingkan pantatnya,ada yang menahan kepalanyahingga Dian benar-benar tak dapat bergerak. Salah seorang dari mereka mengambil botol minyak goreng di dekat kompor."Kami baik kok, Dian, biar tidak sakit, kami minyaki dulu." Yang lain tertawa tawa, Dian dapat merasakan minyak goreng itu dituangkan dibelahan pantatnya, kemudian terasa jari jemari mereka mengusap-ngusap pantatnya, membukai lubang anusnya kemudian menusuk-nusuknya beramai-ramai. Dian menangis dan merintih nyeri ketika lubang anusnya dibuka paksa oleh jari-jari itu. Setelah dirasa cukup salah seorang dari mereka mulai berlutut dibelakang Diantepat dibelahan pantatnya. Dian hanya dapat melolong dan menangis tak berdaya ketika dirasakannya batang kemaluan itu melesak masuk ke duburnya. Dian mulai disodomi dilantai dapur itu. Sebuah penis disodorkan diwajahnya."Isep dulu Dian, kalau tidak kami sodomi serempak tigo!!"
Dian terpaksa mulai megulum-ngulum penis lelaki yang berlutut dihadapannya. Sementara lelaki yang dengan kasar menyodominya terus menyentak-nyentak. Dian melihat sekilas salah seorang dari mereka mengambil sebuah terong panjang besar berwarna ungu dari kulkas. Tiba-tiba dirasakannya sesuatu yang dingin dan keras menerobos vaginanya."Nghh..!!" Dian hanya mampu melenguh perih karena mulutnya terbungkam. Seorang lelaki mengeluar masukkan terong itu ke vaginanya sementara duburnya disodomi. "Biar tepakek galo lubangnyo!!" Mereka tertawa-tawa puas. Tiba-tiba lelaki yang sedang menyodominya mengerang dan menyodok dengan keras.Dian dapat merasakan cairan sperma yang hangat tumpah di anusnya. Kemudian rekannya segera mengambil alih posisinya menyodomi Dian. Tiba tiba lelaki yang dari tadi di'karaoke' oleh Dianberbaring terlentang, denganisyarat ia me mi nta teman-temannya menarik Dian ke atas tubuhnya. Kemudian menarik tubuh Dian hingga penisnya masuk ke vagina gadis itu. Bless. "Aarhh..!!" Dian mengerang kesakitan, sebelum sebuah penis lagi maenyumbat mulutnya. Dian kembali diperkosa tiga orang sekaligus. Payudaranya diremas-remas dengan kasar hingga Dian merasakan sakit bukan hanya dari dubur dan vaginanya yang dikocok paksa tapi juga dari buah-dadanya yang dipilin dan diremas dengan kasar. Tiba-tiba kedua tangannya ditarik kemudian dilumuri minyak sayur. Kemudian dipegangkan pada penis dua lelaki lain. Dian tertelungkup, dipeluk erat dari bawah, sementara vaginanya dipompa dengan kasar, seorang lagi menyodominya seperti binatang, seorang lagi memaksanya menghisap penisnya, menyetubuhi mulut Dian dengan menjambak rambutnya, sedangkan dualagi minta dikocok dengan kedua tangan Dian. Dan setiap salah seorang mencapai kepuasan, yang lain segera menggantikan posisinya, hingga pagi menjelang. Matahari mulai muncul ketika Romi menyentak-nyentak dubur Dian dengan keras dan "Oohh.." Ia menyemburkan spermanya dipantat Dian. Dian pingsan. Iatertelungkup telanjang bulat
diatas lantai. Sperma berlepotan di perut, punggung dan wajahnya. Merekatidak sadar jendela terbuka dengan lampu menyala. Beberapa pemuda dirumah sebelah menyaksikan semuanya. Bahkan mereka memfoto dan memfilmkan kejadian itu. Bahkan dengan aneh, Romi membiarkan pintu dapur terbuka ketika pulang. Keenam pemuda berandal itu segera bergegas ke rumah Dian. Dian baru saja sadar. Dubur dan vaginanya perih. Ia tertelungkup di lantai dapurnya, telanjang. Sperma kering berceceran di sekujurtubuhnya. Ia tersentak ketikalampu blits menyala. Betapa terkejut Dian melihat enam pemuda tetangganya berdiri mengelilinginya, sibuk memfoto tubuh telanjangnya sambil menyeringai. "Kami liat galo Dian." Mereka tersenyum mesum sambil menatap tubuh Dian. "Ternyata kau biso dipeke jugo.." Dian menangis tak berdaya ketika mereka membopongtubuhnya ke kamar tidurnya. Tubuhnya masih lemas. Dengan mudah tubuhnya ditelungkupkan diatas ranjangnya."Jangann. Gek ponakan aku bangun.. Jangan.." Dian menangis tak berdaya. Iatahu mereka tak segan-segan menyebarkan fotonya. Jika itu terjadi entah bagaimana nasibnya di kampung itu. "Diem Dian, gek kami jago supayo mereka dak masuk. Sekarang nurut bae.." Seseorang dari keenam pemuda itu membuka ccelananya. Mengangkat pantat Dian. Kemudian mulai menyodomi anus Dian. "Uhh uhh! Uhh!" seperti binatang ia mulai menyentak-nyentak dubur gadis itu. Wajah Dian terbenam diatas kasur, meringis dan menangis tak berdaya, sementara kelima pemuda laintelah membuka celana masing-masing sambil mengocok kemaluannya memperhatikan Dian yang terengah engah tak berdaya.Anusnya perih dan kesat. Hingga tiba-tiba pemuda itu menekan keras. Dian menggigit seprei menahan sakit. Sperma pemuda itu muncrat mengisi anus Dian, bertubi tubi. "Aaahh.. Alangkah enaknyoo."
Ia terkulai lemas. Menarik penisnya darianus Dian. Begitu pemuda pertama selesai, yang kedua segera mengganti posisinya. Menyodomi Dian dengan brutal. Dian hanya bisa melolong tertahan. Tertelungkup sambil
menggigit sepreinya kencang.Keenam pemuda itu menggilir Dian di pantatnya. Cairan sperma kental mengalir keluar dari duburnya, bahkan ketika pemuda terakhir mencabut penisnya, Dian tak sadar mengeluarkankotorannya. Muncrat bersamaan dengan sperma pemerkosanya. Mereka berenam tertawa. Dian lemas ketika dilentangkan. Kemudian lelaki yang selesai meyodominya tiba-tiba duduk didada Dian, "Ayo suruh ngisep taiknyo dewek!" penisnya yang berlumuran kotoran Dian yang kental kuning dan bau itu disodokkan ke mulut Dian. Sementara rekannya yang lain memeggangi kepalanya. Dian terbelalak dan meronta ronta. Lelaki itumenyetubuhi mulutnya. Dan Dian dapatmerasakan cairan asam, pait dan busukitu memenuhi mulutnya. Dian meringis menahan muntah. Tapi mereka tak peduli. Dian tergeletak tak berdaya di atas ranjangnya. Keenam pemuda itu segera keluar. Diluar suasana mulai ramai. "Dian, kalau tidak galak diglirsekampung, layani kami berenam!!Setiap kami ingin!" Ancam mereka. Dan Dian hanya sanggup menangis. Sejak kejadian malam itu Diantak menyadari bahwa foto-fotonya sengaja disebarsemua pemuda berandal di kampungnya. Dan Dian tak bisa berbuatapa-apa selain pasrah. Hari menjelang malam, ketika Dian pulang terburu burumelewati gang sempit itu. Tiba-ti ba lengannya dicekal. Tono, salah seorang yang memegang fotonya menarik Dian ke balik pagar seng kumuh. "Jangan Kak. Dak galak aku."Dian menangis ketika melihat Tono sudah memelorotkan celananya. "Terserah, kalau dak galak kusebar ke foto kau, biar lanang sekampung tahu kau biso dipake" Dian dipaksa berjongkok. "Ayo, isep." Dian dipaksa mengoral Tono. Tempat itu adalah bekas pembuangan sampah yang sudah dipagari seng. Diandengan jengah memasukkan penis Tono ke mulutnya, kemudian mulai menyedot dengan cepat, berharap Tono segera ejakulasi. Tono mencengkeram kepala Dian yang bertopi itu kemudian menyetubuhi mulutnya. Diluar rumah Dian memang mengenakan topi. Dan hal itu malah semakin membuatnya merangsang."Pelorotkan jins kau Dian.."
Tono menarik Dian berdiri. Dian memang mengenakan kaos ketat dan jins ketat, walaupun berkerudung. Dian menangis, tapi ia tahu percuma membantah. Perlahan ia membuka kancingjinsnya kemudian menurunkan retsletingnya. Tono menelan ludah ketika jins itu merosot ke mata kaki.Dian mengenakan celana dalam mini berenda. "Ayo, nunduk! Cepat." Dian dipaksa berpegangan pada sebuahbekas meja. Kemudian celana dalamnnya dipelorotkan menyusul jinsnya. Tono telah ngaceng berat. Tanpa ba bi Bu lagi ia menyodokkan penisnya ke vagina Dian dari belakang."Ukhhnnghh. Nghh!" Dian merasa ngilu di selangkangannya. Tono merasakan vagina Dian yang kering dan kesat menjepit penisnya, menimbulkan kenikmatan. "Jeritlah kalau berani Dian.Uh! Uh! Uh!" Tono mulai menyetubuhi Dian.Menyodok nyodok Dian hingga tubuhnya tersentak sentak. Dian mencengkeram pinggiran meja itu keras, menggigit bibirnya menahan jeritan kesakitan. Di samping seng terdengar beberapa orang lewat. Dian mati-matianmenahan jgn sampai bersuara. Tono yang melihat itu semakin bernafsu memperkosa Dian. Kaos Dian digulungnya hingga leher sehingga ia bebas meremas remas payudara Dia n yang bundar menggantung. BahkanTono mencabut penisnya danmemindahkannya ke lubang dubur Dian. "Ngngkh!! Nghh!!" Dian menggigit bibirnya. Hampir terjerit. Dan Tono menungganginya seperti anjing. Hingga, croott.. Crrt.. Crrt. Spermanya memancar mengisi dubur Dian. Tono meremas buah pantatDian dengan keras. Ia mencabutnya perlahan. "Ohh.. Nikmat Dian. Besok lagiyo he he he." Tono membenari celananya sambil menyeringai. Meninggalkan Dian yang terduduk lemas. Jindan celana dalamnya di mata kaki. Dian pamit menginap dirumah temannya malam itu. Walaupun hari sudah malam ia nekad naik bis kota. Awalnya bis itu ramai. Tapi ketika memasuki km 7 yang mulai sepi isi bis itu hanya 6 orang pemuda ditambah kenek dan sopir. "Eh Dian! Kebetulan." Dian terkejut. Keenam pemuda itu kebetulan yang memiliki foto dirinya. Dian segera mengetuk kaca supaya bis berhenti.
Terlambat. Sopir dan kenek bis ikut menyeringai menatapnya. Dian menangis menyadari ia berada di kandang macan. "Ayo!" Dian ditarik ke tengah bis. Tanpa aba-aba keenam pemuda itu telah mengerubungi gadis itu. Menarik kerudungnya lepas, sebagian memelorotkan jinsnya dan melepas kaosnya. Dian meronta-ronta.Lampu bis itu menyala. Walaupunberada di pinggiran kota yang sepi orang dari luar dapat melihat jelas ia ditelanjangi. Tapi keenam pemuda itu terus memeganginya. Ia memakai bra dan celana dalam berenda biru yang kontras dengan kulit putih dan tubuh langsingnya. "Jangan kak.. Dijingok uwong." Dian menangis tak berdaya sementara tangan-tangan kasar itu menggerayangi tubuhnya, meremas buah dadanya, pinggul dan selangkangannya. Menyelusup di underwearnya.Tiba-tiba bis berhenti menepi. Diluar hutan. Sopir dan kenek ikut mengerubunginya. Dian dikeroyok 8laki-laki yang haus birahi. Sementara keduatangannya dipegangi, celana dalam dan branya dilepas. Dian telanjang bulat ketika digotong keluar. Dian dipaksamemeluk sebuah batang pohon kemudian tangannya diikat melingkari pohon tersebut dengan tali branya sendiri. Dan mulailah mereka bergiliran menyetubuhi Dian. Tubuhnya agak ditundukkan,kakinya direntangkan. Dan mereka menungganginya bergiliran. Dian hanyadapat memeluk pohon itu erat . Ia diperkosa sambil berdiri agaktertelungkup. Payudaranya yang menggantung diremas-remas kasar. Bahkan setelahpuas menggagahinya, merekabergiliran pula menyodomi gadis itu. Dian dijadikan alat pemuas nafsu oleh 8 lelaki. Ketika lelaki ke-8 selesai meyodominya, Dian pingsan. Ia terbangun masih terikat telanjang bulat di pohon itu. Hari mulai pagi. Mulutnya dibungkam dengan celana dalamnya sendiri. Tangannyadiikat dengan branya. Disebelahnya ada tasnya. Dengan KTP yang diletakkan dan dompet yang dibuka. Semua dapat melihat siapa namanya, juga alamatnya. Dan sebuah kertas diletakkan ditanah. Tertulis besar."Namaku Dian, juburi aku, perkosa aku, gratis!" Dian panik dan meronta. Ia
berada di tepi jalan. Seketikasebuah truk orang berhenti melihat gadis telanjang, siap menungging. Sekompi orang turun sambil tertawa dan menyeringai bernafsu. "Ayo kita kabulkan permintaan gadis ini!!" Dian berusaha meronta ketika orang pertama berdiri di belakangnya, kemudian mulai menggagahinya bertubi tubi. "Mmmffhh!! MMhh!! Nghh!". Ketika sadar Dian mendapatkandirinya di pinggiran kota Palembang. Tergeletak di tepi jalan dengan berpakaian lengkap. Tanpa pakaian dalamnya. Malam tahun baru. Dian menghabiskan waktunya di keramaian bundaran air mancur di kota Palembang bersama teman-temannya. Suasana sangat ramai. Ia tak tahu beberapa pasang mata mengikuti gerak geriknya. "San, aku nak kencing dulu!" Teriaknya diantara hingar bingar suara massa dan terompet, teman-temannya mengangguk sambil terus bersenang-senang. Dian bergegas menerobos kerumunan dan mencari WCumum yang terletak di belakang monumen. Beberapalelaki mengikutinya. Dian barusaja menunaikan hajatnya ketika mendadak pintu didobrak. Ia menjerit ketika beberapa laki-laki mencengkeramnya, menarikdan membopong tubuhnya keluar. Celana dalam dan jinsnya masih menggantung di betisnya. Mulutnya dibungkam dan ia dibopong ke taman yang cukup gelap. Dian ditelungkupkan diatas rumput. Sementara kedua tangannya dipegangi, sesuatu yang keras melesak di duburnya. Dian menjerit kesakitan, namun suaranya tersamar oleh teriakan keramaian yanghanya berjarak 5 meter dari tempatnyadiperkosa. Dian dapat merasakan jins dan celana dalamnya dilepas. Kemudianblus ketatnya ditarik paksa, juga kerudungnya. Dia ditelanjangi di tempatumum. Dian merasakan lelaki yang menyodominya menyodok lebih dalam dan deras sebelum ia bergetar dan cairan spermanya memancar mengisi anusnya yang perih. Dian hanya mampumenangis. Kini kedua tangannya diikat ke pohon bougenvil dengan branya sendiri, terentang lebar. Ia tertelungkup dengan posisi menungging. "Ayo, giliran." terdengar suara laki-laki. Mata Dian ditutup dengan kerudungnya sendiri. Ia benar-benar tak berdaya. Tak tahu siapa saja yang akan memperkosanya. Seseorang mulai menungganginya lagi, menyetubuhinya dari belakang. Pinggulnya dicengkeram keras. Setelah selesai, beberapa jari te rasa membukai lubang anusnya lagi, kemudian seseorang mengisinya dengan minyak goreng. "Biaar dak sakitDian.. Kau jadi lonte malam ini. He he he." Dian menjerit jerit ketika sesuatu yang keras lagi-lagi melesak di dubburnya dan menyentak-nyentak. Para tukang becak, sopir angkot, dan kuli-kuli berkumpul mengantre menyodomi Dian. Sementara Budi dan kawan-kawan, pemuda yang memergoki Dian waktu pertama mengawasi dengan puas. Setiap lelaki membayar seribu rupiah untuk membuang sperma mereka di anus danvagina Dian malam ini. Bahkan beberapa diantara mereka memaksa menyetubuhi mulut Dian dan menyemprotkan spermanya dimulut gadis itu. Budi benar-benar puas mlihat Dian tak berdaya seperti itu. Bahkan ia pergi ke bundaran yang masih ramai dan mengundangpara pemuda tanggung untukmemakai Dian. Dian terikat diatas rumput dengan posisi yang benar-benar siap
pakai. Maka para pemuda itu mengantre pula menyodomi Dian. Segera saja taman gelap itu menjadi ramai. Setiap selesai memakai Dian, mereka pergi bercerita pada rekan lain.Bahkan seorang pemuda dari Kertapati langsung menelpon rekan-rekannya dengan HP. Tiga mobil kijang yang penuhpemuda segera tiba. Bebrapabahkan masih SMP. Budi semakin bernafsu. Lelaki yang mengantre Dian semakinramai. Bahkan mereka tidak sabar dan memakai Dian beramai-ramai. Teriakan dan tangisan Dian semakin membuat mereka bernafsu. Dian dipakai ketiga lubang tubuhnya sekaligus. Sementara tubuh telanjangnya dilentangkan dibangku taman, kedua kakinya dikangkangkan lebar, sehingga para pemerkosanya dengan leluasa menyetubuhi vagina dan anusnya sesuka hati. Sementara kepalanya yang terjuntai diujung bangku sengaja dipegangi dan mereka menytubuhi mulutnya.Sementara kedua tangannya terus dipegangi dan kedua payudaranya disudot kanan kiri. Dian beberapa kali hampir mati tersedak ketika mulutnya disetubuhi dengan brutal. Mereka terkadang sengaja menutup hidung Diansambil menekankan penis mereka ke dalam mulutnya. Dan semakin Dian panik karena tak bisa bernafas mereka semakin bernafsu. Pemerkosaan semakin brutal ketika serombongan tukang becak yang mabuk mengeroyok Dian. Sementara mulut, vagina dan anusnya disodok-sodok, buah dadanya digigiti dan diremas kasar, bahkan perut Dian yang rata dan mulus dipukulihingga Dian hampir pingsan. Akibatnya ketika penis ditarikdari anusnya, kotoran Dian ikut muncrat tak terkendali. Dian benar-benar dilecehkan.Ia diperkosa, disodomi, dan dipaksa oral sex bergiliran oleh puluhanlelaki ditengah taman kota, ditengah keramaian, dan kini ia dipaksa membuang hajat. Siksaan terakhir adalah ketika tukang becak itu memegangi tubuh telanjang Dian diatas rumput. Kedua tangan dan kakinya direntangkan lebar. Sementara yang lain memegangi kepalanya dan memaksa Dian membuka mulutlebar-lebar. Saat itulah salahseorang darri mereka menyendoki kotoran Dian dari anusnya kemudian
menjejalkan ke mulutnya. Dian dipaksa memakan taiknya sendiri. Bahkan ketika Dian menolak mereka lagi-lagi memencet hidung Dian hingga tak bisa bernafas, Dian menjerit histeris tak berdaya ketika dirasakannya taiknya yang asam, pahit dan busuk itu masuk ke tenggorokannya. Para penyiksanya tertawa puas. Seorang dari mereka memasukkan penisnya kemulut Dian dan dengan lancar kencing dimulutnya. Sementara yang lain memegangi Dian dengan erat. Dian benar-benar diperkosa dan dilecehkan habis-habisanmalam itu. Ketika polisi datang jam 4 pagi pemerkosaan itu baru berhenti. Mungkin ada sekitar100 penis yang sudah dijejalkan pada mulut, anus dan vaginanya. Dian pingsan tak berdaya, sekujur tubuh dan wajahnya penuh sperma kering.

Perkosaan Gadis ABG Cantik


Hai nama saya Jeffrey. Saya tinggal di Jakarta. Tepatnya di Jakarta Selatan. Sekarang sih saya sudah berumur 18 tahun (lagi sekolah di Yogyakarta). Sayaakan menceritakan pengalaman sex seru saya yang tak akan saya lupakan. Ini adalahcerita pada saat saya kelas 1 SMP. Seperti biasa saya pergi ke sekolahdi Jakarta Selatan (lupa nama sekolahnya). Pulangnya sayaharus les di tempat guru les privat saya di rumah pribadinya.
Saya punya teman les wanita yang kurus dan pakai kacamata yang tebal jadi ia sering dikatai jelek. Mula-mula saya perhatikan dia, dalam hati saya berpikir,'Jelek amat nih cewek, kok bisa lahir cewek jelek kayak gini yach?' Selain pakai kacamata, dia juga tidak punya tata krama yang cukupbaik. Duduknya, bicaranya, dan lain-lain. Di sekolah sayasering mengolok-oloknya.
Dan ada suatu kali di sekolahsaya dan teman-teman saya melihat ia pentas drama di atas panggung, karena kurangtata kramanya, CD-nya kelihatan jelas oleh para penonton termasuk kami. Kami hanya tersenyum genit. Ketika saya ejek lagi ditempat les, ia hanya bilang,"Biarin!!". Kebiasaannya yanglainyaitu: suka membaca komik tanpa memperdulikan apapun.
Karena tata kramanya kurang baik, waktu ia baca komik pun ia memamerkan CDnya yang berwarna kuningdan berlogo Winnie The Pooh. Dalam hatiku, 'Wah, seksi sekali!!' Sekaligus pahanya yang mulus dan putih tanpa bercela.
Di tempat les kami ada sebuah ruanganperpustakaan yang penuh dengan komik, juga ada sebuah sofa putih yang empuk dan dipenuhi pendingin ruangan.Tempat yang cocok untuk melakukan sex. Pada waktu itu saya masih bingungtentang apa yang dimaksud dengan sex. Tetapi saya coba-coba untukmelakukan bersama dia.
Di ruangan itu pun juga ada sebuah komputer yang dilengkapi dengan internet. Saya membuka website hardcore di hadapannya.
Lalu saya berkata, "Eh, lihat deh ini ada cewek bugil lagi melakukan sex! Kayaknya enak tuh ya!"
"Ah, saya seumur hidup takkan melakukan sex!" jawabnya. Lalu saya pun terdiam. Beberapa hari telah
lewat. Akhirnya saya coba-coba banyak cara.
Suatu hari, ia sedang membaca komik dengan asyiknya tanpa mempedulikanapapun. Lalu saya duduk di atasnya (ia duduk di atas sofa dan saya duduk di tempat menaruh pundak tepatdi belakang kepalanya). Lalu diam-diam saya membuka CD saya. Penis saya sudah memberontak keluar. Lalu rambutnya pelan-pelan saya gulungkan menyelimuti penis saya. Dan saya merasa sangat geli dan enak. Langsung saya taruh penis saya di telinganya dengan enaknya. Penuh dengan rasageli dan seperti biasa ia hanya terdiam saja sambil tersenyum-senyum.
Beberapa hari kemudian sayadatang kerumahnya untuk melakukan tugas kelompok. Anggota tugas kelompok ini hanya kami berdua. Ketika itusaya sedang kebelet dan ingin ke WC tapi ia sedang mandi di dalam. Ketika penis saya yang sudah berdiri ingin buang air kecil ini mendengar suaranya mandi langsung keluarlah air mani saya untuk pertama kalinya karena terlalu geli.
Akhirnya ia keluar juga dari WC. Dan saya segera masuk ke WC itu karena sudah kebelet. Lalu saya melepaskan air seni saya yang sudah tertahan-tahan. Dan saya pun lega sekali setelah melepasnya. Saya melihat-lihat WC itu dan mengamatinya. Dalam WC itu ada CDnya dan saya cium-cium CD itu dan menjilatnya. Saya merasakan bau vagina segar dan rasa manis di CD itu. Dan juga handuknya yang tertinggal disana. Saya mencium handuk itu sampai puas karena bau badannya. Di sana saya juga menemukan mini-set(BH) ukuran kecil karena dadanyanyaris rata. Setelah itu pun kami melakukan tugas sampaituntas.
Dan ia pun tertidur karena lelah. Diam-diam aku memasuki kamarnya tanpa suara. Terlihat kamar yang cukupluas. Dengan ranjang ukuran QUEEN Size(160) danpendingin ruangan yang dingin. Dengan segera aku segera membuka lemari bajunya dan mencari CD dan BHnya. Dengan segera aku menemukannya karena saking nafsunya. BH dan CDnya itu cium-cium dengan mulut dan hidung. Melihatnya yang tertidur pulas aku sampai tercengang karena pahanya yang seksi.Karena
ranjangnya luas aku segera ikut tidur bersamanya. Ia tidur tanpa guling. Dan saat itu aku tidur di sampingnya. Aku merangsang berkali-kali karena seolah-olah aku sudah beristri. Karena tak ada guling ia segera memelukku tanpa sengaja. Aku dikiranya guling dan dipeluk lalu ia menempelkan mulutnya di pipiku. Saya seperti berada di dalam mimpi. Dan beberapa saat ia melepaskan pelukannya terhadapku.
Lalu aku pun bangkit berdiri dari tempat tidurnya dan berdiri di atas lantai. Aku melihat kakinya mengangkangdan membuka celah untuk melihat perangkatnya. Tanpa segan-segan aku mendekatkan kepalaku ke dalam lubang itu. Kepalaku pun semakin mendekat ke CDnya. Dan tanpa sengaja mulutku menyentuh CDnya. Tepatnya di depan vagina. Aku merasakan CDnya yang basah. Tanpa segan-segan aku segera menjilatnya berulang kali karena begitu enak cairannya. Ia sama sekali tidak merasakannya karena tertidur pulas. Saya berpikir, 'Kalau membaca komik saja ia tidak terasa, apalagi kalau ia sedang tidur.'
Kebetulan sekali pada waktu itu ia memakai longdress yang longgar jadi aku bisa langsung melihat BHnya yang seksi membentuk susunan dua gunung. Aku langsung merangsang kuat. Beberapa lama kemudian ia pun bangundan aku dengan cepat keluardari kamarnya. Karena jemputan sudah menungguku di luar.
Esok harinya di sekolah, akumelihat tatapan mukanya yang cukup gemilang.Mungkin ia merangsang pada waktu ia tertidur dan memimpikan hal itu lagi di sekolah. Dalam hatiku, 'Gadis yang seksidan cantik.' Beda sekali dengan pikiranku waktu dulu. Memang semua bagian tubuh wanita dapat menggoda lelaki.
Sorenya, seperti biasa kami les bersama lagi di tempat lesprivatku. Dansetelah les selesai kami langsung ke ruang perpustakaan yang biasanya. Di situ ketika ia membaca komik. Aku menggeledah tasnya. Ternyata di dalamnya terdapat buku-buku, alat tulis, minuman, dan lain-lain. Aku dengan cepat segera mengambil minumannya dan membuka tutupnya.
Aku mencium minuman itu dan merasakan bau mulutnya
yang segar. Tanpa berpikir panjang lagi,langsung kumasukkan penisku ke dalamminuman itu dan air maniku keluar untuk kedua kalinya di dalam minuman juice itu karena dingin sekali.Karena minumannya juice ia tak dapat melihatnya. Tanpa disadari, akhirnya ia meminum juice itu juga. Seolah-olah tidak ada apa-apa dalam minuman itu.
Untuk kedua kalinya ada tugas kelompok untuk ke rumahnya. Di rumahada sebuah piano besar. Ia sangat mahir bermain piano. Aku sampai kagum melihat alunan musiknya. Dengan cepat kami menyelesaikan tugas kami. Ia pun bermain piano lagi dengan alunan seperti biasanya yaitu alunanyang merdu. Dalam kesempatan itu aku duduk di belakangnya dan tanpatersadari penisku tertempel di bokongnya. "Ahh!! Enak sekali rasanya."
Esoknya adalah hari Sabtu. Pada hari ituia bermain ke rumahku. Seperti biasanya, omongan anak kelas 1 SMP sudah terarah ke suka-menyukai. Aku bertanya, "Kamu suka siapa sih?"
"Ada deh." jawabnya.
"Siapa?!?!" ujarku keras sekali.
"Rahasia!"
Lalu aku pun diam karena diasangat keras tidak mau memberitahukannya. Dan karena aku merasa malu telah meneriaki wanita, aku segera menggantik topik pembicaraan. Lalu kami sama-sama menonton acara TV. Lalu tanpa sengaja aku memegang pundaknya sepertipacaran.
Lalu ia berkata, "Ihh!!Genit kamu!"
"Eh, sori! Enggak ada maksud apa-apa kok!"
"Ya sudah enggak apa-apa! Tapi awas ya sekali lagi!"
"Ok!"
Aku segera duduk ke belakangnya dan menempelkan penisku di bokongnya yang sangat berbentuk dan seksi. Lalu rambut kumain-mainkan dengan mulut.Dan telinganya tak sengaja tergigit olehmulutku yang nakal.
"Auw! Sakit! Kasar kamu!"
"Sori sori!"
"Sudah dua kali nih kamu genit!"
"Enggak bakal sekali lagi deh!"
"Benar ya? Awas kamu!"
"Benar! Serius deh!"
Sesudah itu pada waktu liburan sesudah EHB. Saya menembaknya dan ia pun menerimanya. Kami berpacaran diam-diam di tempat les. Walaupun sudah pacaran, kami tetap les di satu tempat. Saya selalu menggodanya dengan cara memuji, memuji, dan memanjakannya. Tetapi tetap
saja ia tidak mau melakukan sex. Saya hanya bisa menikmati payudaranya dengan cara memencetnya. Saya terus berpikir bagaimana caranya. Akhirnyasaya menemukan cara (cara gelap dan curang). Yaitu dengan obat tidur!
Liburan sudah berlalu. Karena ia sedangpergi ke luar kota, saya tak bisa melakukan rencana yang telah saya pikirkan. Akhirnyatiba juga saat belajar cawu 3.Ia pun telah pulang ke Jakarta. Saya langsung menyiapkan obat tidur. Suatu hari saya membawa orange juicesegar ke tempat les kami.
Kebetulan pada hari itu kami ada pelajaran olahraga yang sangat meletihkan. Lalu saya diam-diam memasukkan obat tidur bubuk ke dalam orange juice itu. Dan saya menawarkan orange juice itu kepadanya.
"Minum deh orange juice ini! Enak lho!"
"Iya deh say, aku minum. Lagihaus juga nih aku!"
Ia pun meminum orange juice itu dan perlahan-lahan tertidur. Tak lama kemudian ia pun tertidur di ruangan perpustakaan yang tidak adaorang dan juga terkunci. Lalupenisku sudah melonjak-lonjak ingin memberontak. Lalu perlahan-lahan kubuka bajunya (longdress), dan kutelanjangi semuanya. Lalu aku melihat tubuhnya telanjang bulat. Mataku seolah-olah takbisa tertutup.
Lalu mulai kuhisap-hisap payudaranya sampai aku puas. Dan kujilat-jilat vaginanya yang belum berbulu. Saya pun sampai orgasme. Dan saya mencapai acara puncak dengan memasukkan penis saya ke dalam mulutnya. Saya sampai berteriak-teriak, "Ahh!!"
Dan mulai saya masukkan penis saya kedalam vaginanya. "Uhh OHhh!!"
Enak sekali rasanya. Dan saya memasukkan lidah sayake dalam vaginanya dan terasa darah-darah kental asin. Lalu beberapa saat setelah saya nikmati tubuhnya, ia pun terbangun seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Dan setelah hari itusaya menjadi pacarnya sampai sekarang dansering melakukan sex secara diam-diam.
Ia mau melakukan sex dengan saya bukan secara unsur paksaan. Tetapi ia mausejak saya memerkosanya pada waktu SMP. Lalu ia merasakan geli yangluar biasa. Dan ia langsung ketagihan sampai sekarang.
E N D

Perkosaan : pertualangan di balik bayangan



Tidak selamanya hubungan yang indah harus terjalin dengan
dimulai oleh rasa saling mengenal, saling mengerti dan saling
mencintai.Ada kalanya hubungan yang hangat itu bisa kita jalin
tanpa perlu mengenal lebih dulu, tanpa perlu saling pengertian,
tidak perlu salingmencintai, tapi yang kita perlukan adalah moment
yangtepat. Oke, kira-kira itu yangbisa sedikit menggambarkan ke
mana jalur cerita berjudul"Petualangan Di Balik Bayangan" yang
segera kita nikmati.
Cerita ini dimulai kira-kira tahun 2000 lalu, waktu aku masih
sekolah di salah satu sekolah swasta yang lumayan terkenal di
Bandung.Waktu itu sekolah kami mengadakan liburan
bersamasebelum EBTA/EBTANAS. Tempat yang dituju adalah
pulau Dewata, Bali. Tentu saja aku antusias sekali untuk ikut acara
itu, selain aku bisa melepas lelah dan stres gara-gara pelajaran, aku
juga bisa menikmati pulau Dewata yang katanya indah itu,
maklum aku memang belum pernah menginjakkan kaki di sana.
Jeff yang pernah berlibur dengan keluarganya ke sanatetap ikut
karena menurutnyakami tidak akan pernah bosan untuk berlibur
ke sana. Jeff banyak cerita tentang keindahan objek wisata di sana,
termasuk banyaknya "buah-buahan" disana. Aku dan Alf bingung
sendiri, memang apa anehnyabuah-buahan di Bali. Tapi
mendengar pertanyaan kami, Jeff dan Lex malah ketawa-ketawa
sambil meledek kalau kami berdua itu kurang imajinasi.
Lex mulai bercerita kalau Baliadalah salah satu pusat"buah-buahan"
terbesar di Asia. Ada banyak "buah-buahan" di sana, dari buah
lokal sampai "buah" import. Jeff menambahkan kalau yang paling
terkenal di sana adalah "buah-buahan" import, tapi ada juga
"buah" lokal yang tidak kalah bersaing dengan "buah-buah" import
yang rata-rata lebih besar ukurannya. Aku mulai mengerti,
makanya aku mulai nyengir ke arah Jeff dan Lex. (Untuk pembaca
yang tidak mengerti, bisa hubungi kami untuk minta penjelasan
dan kami akan menjelaskan sedetail-detailnya, hehehehe). Tapi Si
Alf masih tetap diam, entah tidak mengerti atau entah
pura-pura tidak ngerti. Tapi begitu Lex bilang kalau di sana "buah
kelapa" tersebardi mana-mana, Alf langsung ikut-ikutan tertawa
sambil membayangkan "buah-buahan" itu tersebar di pantai
menunggu dipetik.
"Pletak.." Tiba-tiba penghapus melayang membentur meja,
hampir sajakepala Lex jadi sasaran. Kami baru sadar kalau ini
masih di kelas, di depan Pak Maman melotot sambil mengacung-
ngacungkan penggaris ke arah kami berempat. Kami cuma
nyengir sambil menunduk, kami benar-benar lupa kalau ini masih
di kelas. Tapi untung saja, Pak Maman tidak terlalugalak, biasanya
dia sudah lupa kejadian yang bikin dia jengkel setelah beberapa
menit.
Oke, singkatnya kami akhirnya pergi bareng juga ke Bali. Kami
berempat memilihbus yang sama biar bisa sepuasnya ngobrol.
Kebetulan pengawas di bus kami lumayan "gaul". Jadi kami bisa
bebas ngobrol tentang apapun juga, tentu saja sampai hal-hal
yang menjurus bahaya juga tidak masalah. Dua-duanya guru
cewek yang relatif lebih cantik dibanding guru-guru kami yang
lain. Ibu Nina dan Ibu Cindy. Dua-duanya masih lajang dan
umurnya tidak terlalu jauh dengan kami, Ibu Nina sekitar 27 tahun
sedangkan Ibu Cindy kira-kira 22 tahunan. Tentu saja mereka juga
tidak lolos dari kejaran kami-kami berempat, dan tentu saja
petualangan itu ada di cerita kami yang lain.
Kembali ke cerita, sekitar sehari kami baru sampai ke hotel.
Kebetulan kami menginap di hotel yang lumayan mewah, kalau
tidak salah bintang empat atau mungkin lima. Aku tidak
begitujelas, tapi yang jelas ada fasilitas kolam renang sampaimandi
sauna, pokoknya semuanya lengkap. Dan tentusaja kami
berempat satu kamar, kami memang bisa dibilang cukup akrab
and bisa saling berbagi, baik suka atau duka. Sampai-sampai bagi-
bagi pacar kami juga tidak masalah, yang penting adil.
Memang sih awalnya kami cukup menikmati pemandangan indah
"buah-buahan" di pantai, kebetulan hotel kami dekat dengan pantai
Kuta yang memang gudangnya "buah-buahan". Tapi lama-
kelamaan bosan juga cuma melihati tanpa
melakukan apa-apa, makanya sehari sebelum pulang kami berniat
sedikit mencicipi "buah-buahan" import tersebut. Tapi sialnya,aku
dan Jeff malah terpisah dari Alf dam Lex. Padahal cuma Lex yang
tahu dimana bisa dapat "buah-buahan" import itu dengan harga
murah. Aku menyesal juga sih, makanya aku dan Jeff
memutuskan kembali ke hotel.Kebetulan udaranya enak sekali,
makanya kami jalan sambil melihati pemandangan Bali di malam
hari.
Ternyata keberuntungan belum pergi dari kami berdua,di tengah
jalan, seorang cewek bule yang kelihatannya bingung
menghampiri kami berdua.
"Hai.. can you speak English?" dia menyapa kami.
"A little.." aku menjawab.
Terus kami mengobrol, ternyata dia terpisah dari rombongannya.
Dia hendak pulang ke hotelnya, tapi malah kesasar sampai ke sini.
Aku sebenarnya hendak menolongnya menunjukkan jalan pulang,
tapi Jeff menyikutku, dan aku tahu maksudnya. Aku menyewa
taksi dan mempersilakannya masuk, Jeff mengatakan padacewek
itu kalau kami akan mengantarnya ke tujuan. Cewek itu
kelihatannya senang sekali dan berterima kasih, dia tidak tahu kalau
ada maksud tersembunyi di balik kebaikan kami bedua. Hehehe,
kapan lagi dapet"buah-buahan" gratis.
"Pak, antar kami ke tempat biasanya orang mangkal," aku
berbicara pada sopirnya,tapi sepertinya sopirnya belum mengerti.
"Itu Pak, ke tempat kami bisa begituan," Jeff menambahkan.
Pak sopir itu sepertinya mengerti, dia tertawa kecil, lalu memacu
taksinya ke salah satu tempat yang memang terkenal
sebagai"tempat gelap". Sampai di sana, aku lihat kanan-kiri,
ternyata sepi. Lalu aku ajak cewek bule bernama Angela itu turun.
Dia sedikit bingung,karena tempat itu sedikit asing baginya. Tapi
Jeff meyakinkannya kalau tempatnya tidak salah, makanya Angela
setuju.
Angela sebenarnya tidak terlalu montok banget, mungkin karena
usianya yang masih sangat hijau. Baru 15 tahun, tapi
dibandingkan produk lokal,"buahnya" memang termasuk
lumayan besar, apalagi didukung tubuhnya yang
tinggi langsing plus wajahnyayang lumayan cantik dengan
rambut pirangnya yang oke banget. Begitu aku lihat ada
kesempatan, kukeluarkan pisau lipat yang memang selalu kubawa.
Memang sih cuma pajangan doang, soalnya tidak tajam. Tapi
akuyakin Angela tidak tahu, soalnya dia langsung ketakutan waktu
kutempelkanpisau itu ke lehernya. Jeff kemudian menyuruhnya
membuka semua pakaiannya. Tentu saja Angela menolak, tapi
begitu kuancam akan kubunuh kalau tidak menurut,dia akhirnya
membuka pakaiannya walau sedikit ragu-ragu. Tapi keragu-
raguannya itu malah bikin aku makin bernafsu, dibukanya kaos
hijau di tubuhnya, dan dadanya yanglumayan oke terlihat di balik
remang-remang cahaya lampu yang agak jauh dari tempat itu.
Aku menitipkan pisau lipatku pada Jeff dan mulai membuka bajuku
sampai tersisa celanadalamku. Kami setuju kalau aku duluan yang
mencicipi Angela dengan catatan, ongkos taksi aku yang bayar.
Aku sih setuju saja, makanya tidak menunggu lama lagi, langsung
kusiapkan "dedekku" yang mulai melakukan pemanasan ringan.
Angela menatapku, seolah mengiba, tapi aku sudah keburu nafsu,
makanya kusuruh dia membuka semua pakaiannya. Dia akhirnya
menurut juga, dibukanya semua pakaiannya, dan dia berjongkok
ketakutan di ataspasir laut.
Aku tidak nunggu lama lagi, langsung kusambar tubuhnya,
kutindih tubuhnya di atas pasir, dan mulai menjilati puting
susunya. Dadanya kenyal berisi, tapi terlihat dia belum
pengalaman, soalnya dia malah ketakutan waktu kujilatputingnya.
Kuancam dia sekalilagi, dan akhirnya dia memejamkan matanya,
pasrah akan apa yang bakal aku lakukan. Aku mulai buas menjilat
putingnya yang semakin mengeras, tapi aku sadar kalau aku
harus segera menyelesaikannya. Malam semakin larut, dan
akusama sekali tidak ingin ketahuan kalau aku memperkosa gadis
itu. Karena itu aku tidak melanjutkan permainan lidahku, kuambil
pisau dari tangan Jeff, lalu kutodongkanke arah Angela, kusuruh
dia mengulum penisku. Angela sepertinya tidak mau, tapi diatidak
bisa apa-apa, dia
terlalu takut untuk melawan, dia akhirnya mau juga mengulum
penisku, menghisapnya sesekali dan menjilatinya.
Aku masih menodongkan pisauku, takut juga kalau Angela
menggigit penisku, bisa berabe nantinya. Karenaitu aku tidak mau
lama-lama di posisi itu, kutunggingkan tubuh Angela, dan
kumasukkan penisku ke vaginanya yang diluar dugaanku, ternyata
lumayan basah. Perlahan tapi pasti penisku masuk, tanpa
menunggu lama, langsung kukocok vaginanya lumayan cepat.
Aku penasaran, ada sesuatu yang menghalangi penisku masuk
lebih dalam, karena itu kuhentak dengan kencang. Angela menjerit
tertahan, rupanya dia masih perawan. Memang lumayan sempir
juga lubang vaginanya, tapi dibandingkanumurnya yang masih 15
tahun, yah termasuk lebar juga lubangnya. Mungkin orang bule
memang seperti itu pikirku. Karena itu aku tidak memikirkannya
lagi, yang ada di otakku hanya kocok.. kocok.. kocok.. terus.
"Ah.. ah.. oh.. please.. stop.. ah.." Angela mendesah memohonku
untuk berhenti. Tapi aku sudah tanggung, masa aku harus
berhenti, tidak mau dong. Aku tidak peduli kata-katanya, kukocok
terus vaginanya dan beberapa saat kemudian tubuh Angela
mengejang. Akubingung juga, kupikir cewek yang diperkosa tidak
akan merasakan nikmat hingga sampai puncak segala. Aku
berhenti sebentar, kubalikkan tubuh Angela yang sudah sangat
lemas. Kulihat matanya berair, wajarsaja sih cewek menangis
kalau diperkosa, tapi ada sesuatu yang lain dari pandangan
matanya.
Aku menarik nafasku dalam-dalam, lalu kubuang pikiran yang
aneh-aneh itu. Kubuka bibir vaginanya dan kuselipkan penisku di
sana, kutekan sedikit, lalu kutarik lagi, lalu kutekan lagi, begitu
seterusnya dengan frekuensilambat. Aku mulai menikmatinya, tapi
Jeff menepuk punggungku, sepertinya dia sudah tidak sabar, aku
tidak melanjutkanpermainan lambat itu, kuhentak kuat-kuat dan
kuhujamkan penisku ke vagina Angela. Dia hanya memejamkan
mata sambil menangis memandang laut yang hitam karena
gelapnya malam. Aku merasakan penisku panas, dan waktu
hampir mencapai puncak, kucabut penisku dari vaginanya, dan
kupaksakan masuk ke anusnya. Kukocok lagi sebentar, dan cairan
putih kental menyembur ke liang anus Angela. Begitu kucabut
penisku dari anusnya, maniku mengalir perlahan keluar dari
lubang sempit itu. Aku segera membersihkan tubuhku di laut, lalu
kukenakan kembali pakaianku. Kulihat Jeff dengan asik menikmati
jilatandan kuluman bibir Angela di penisnya. Sekitar lima menit dia
bertahan di posisi itu, tapi kemudian dia tidak tahanlagi,
direntangkannya kaki Angela lebar-lebar, dan dihujamkannya
penisnya. Gerakannya sedikit liar tapi masih berpola.
Bukan hanya pinggulnya yang bergerak naik-turun, kedua tangan
Jeff juga bekerja, diremasnya dada Angela dan sesekali
dipelintirnya puting susu Angela. Beberapa saat kemudian Jeff
mencabut penisnya dari vagina Angela,disuruhnya Angela
mengulum penisnya lagi, dan beberapa saat kemudian Jeff
mencapai puncak. Maninya menyembur di mulut Angela,
mengalir ke dagu dan lehernya. Jeff kemudian membersihkan
tubuhnya di laut. Kulihat Angela duduk di pasir, matanya merah
karena menangis, dia menundukkan kepalanya seolah tak percaya
apa yang baru saja menimpanya.
Aku jadi iba, kubantu dia memakai pakaiannya, lalu kusewakan
taksi untuknya. Kuberikan uang lebih pada sopirnya, kukatakan
agar diamerahasiakan aku yang menyewanya. Sopir itu
mengangguk, aku tahu kalau orang Bali sangat
menghargaikepercayaan orang. Aku percaya dia tidak akan
membocorkannya. Aku dan Jeff pulang ke hotel, dan beberapa
saat kemudian Alf dan Lex pulang, mereka kelihatan puas dengan
apa yang tadi mereka lakukan, tapi aku dan Jeff juga tidak kalah
puasnya, kami menceritakan pengalaman kami masing-masing,
dan esok paginya kami pulang ke Bandung.
Singkatnya kami sampai ke Bandung, dan dua hari kemudian aku
menerima surat, aku terkejut setengahmati waktu kulihat surat itu.
Kubaca suratnya, "Hai..it's meAngela. Aku bisa bahasa Indonesia a
little, dan I know your address dari dompet you yang tertinggal di
taksi.
Aku simpan untuk kenang-kenangan. And you should know,
malam itu aku sedikit kecewa caramu perlakukan aku, but I'm
okay, I'm not angry. Soalnya, sepertinya aku fall in love sama
kamu. Ingat aku selalu ya, Angela."
Aku makin kaget, dia mengirimkan SIM, KTP and surat-surat
penting lain yangada di dompetku. Dompetku yang kukira dicopet
orang di Bali ternyata ada pada Angela. Untung sekali dia tidak
menuntutku di pengadilan, aku benar-benarbersyukur. Sejak saat
itu aku berjanji kalau aku tidak akan pernah memperkosa lagi.
Angela kalau kau baca cerita ini, aku cuma ingin katakan kalau
sebenarnya aku juga sayang kamu, please hubungiaku, I miss
you so much . Maafkelakuanku malam itu, and kalau kau ijinkan,
aku ingin memperbaikinya, hubungi akudan aku akan
bertanggung jawab atas perbuatanku. Sekali lagi maafkan aku
Angela.
TAMAT